7 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Minum Soda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)

Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah Anda berencana berhenti minum soda di awal tahun ini? Jika iya, hal itu memiliki sederet  dampak baik untuk kesehatan tubuh salah satunya mengurangi gula dan kafein. Untuk lebih lengkapnya, berikut hal-hal yang terjadi pada tubuh saat berhenti minum soda.

1. Sakit Kepala

Jika Anda sudah terbiasa minum soda atau diet soda selama bertahun-tahun, Anda mungkin alami sakit kepala selama satu dua hari atau empat belas hari, jika Anda benar-benar tidak beruntung.

Alasannya adalah sebagian besar soda, kecuali Sprite dan Ginger Ale, mengandung kafein dalam jumlah besar. Dan, menurut ringkasan penelitian National Institute Health (NIH), sakit kepala terjadi pada 50 persen orang yang tiba-tiba berhenti minum minuman berkafein.

Tentu saja, Anda dapat menghindari masalah ini dengan menyeruput kopi atau teh hitam alih-alih minuman bersoda seperti biasanya—tetapi jika Anda ingin menghilangkan kafein dan soda sekaligus disarankan untuk menyiapkan ibuprofen untuk membantu Anda melewati masa-masa sulit ini. dua minggu ke depan, saat itulah gejala Anda akan teratasi.

2. Tidak Perlu Buang Air Kecil Terlalu Sering

Seperti kita ketahui kafein bersifat diuretik yang berarti meningkatkan produksi urine di dalam tubuh Anda. Yang berarti minuman apa pun yang mengandung kafein juga bersifat diuretik.

Dengan kata lain, ada kemungkinan besar Diet Coke yang Anda minum membuat Anda perlu buang air kecil lebih sering daripada jumlah air yang sama. Jadi, jika Anda berhenti minum soda berarti tidak buang air kecil terlalu banyak.

3. Berat Badan Turun

Sekaleng coke biasa sekaleng 12 ons mengandung 120 kalori, jadi jika Anda mengurangi tiga kali sehari, Anda menghilangkan 360 kalori dari makanan Anda.

Bukan hanya kandungan kalori dalam soda yang dapat memperburuk keadaan, jadi jangan berpikir Anda dapat mengimbangi kerusakan tersebut dengan olahraga berat.

Dr Gabriella Rodriguez Ruiz, ahli bedah bariatrik bersertifikat di VIDA Wellness and Beauty yang berlisensi di Amerika Serikat dan Meksiko, menjelaskan bahwa minuman manis seperti soda adalah faktor risiko utama obesitas karena minuman tersebut mendorong peningkatan kadar hormon ghrelin, yang telah terbukti meningkatkan rasa lapar secara keseluruhan dan menyebabkan makan berlebihan.

Peminum soda diet juga tidak lolos. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Purdue, Amerika, bahkan soda diet pun dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan—pemanis buatan mengacaukan kemampuan alami tubuh dalam mengelola kalori.

4. Bantu Menjaga Kesehatan Gigi

Baik soda diet maupun soda biasa bisa  menodai gigi Anda, menyebabkan kerusakan gigi, dan mengikis enamel Anda. Hal itu juga dipaparkan pada penelitian 2019 dalam Journal of Clinical Pediatric Dentistry.

5. Risiko Penyakit Kronis akan Menurun

Menurut Dr Ruiz, tambahan gula yang ditemukan dalam soda secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kronis dengan  meningkatkan kadar trigliserida hingga 50 persen , yang merupakan berita buruk bagi kesehatan jantung Anda. Selain itu, soda juga meningkatkan kadar insulin, berdampak pada risiko penyakit kronis termasuk diabetes tipe II.

6. Kualitas Tidur Lebih Baik

Kafein bukanlah bahan yang paling berbahaya dalam soda karena kandungan gulanya juga tinggi serta berbahaya. Meski begitu, peningkatan kafein yang Anda dapatkan dari produk tersebut memang memiliki dampak buruk, termasuk kebiasaan buruk yang mengganggu ritme tidur alami.

Dengan kata lain, soda berkafein yang Anda minum setiap hari tetap berfungsi lama setelah kebutuhan Anda untuk makan siang di sore hari telah habis.

Menurut Alaina Ross, nutrisionis, kafein adalah stimulan yang membutuhkan waktu beberapa jam untuk keluar dari sistem Anda, sehingga menunda waktu jam tubuh Anda dan mengurangi jumlah waktu tidur secara keseluruhan.

Kafein juga dapat menyebabkan gangguan sepanjang malam, sehingga mempengaruhi kualitas tidur sehingga membuat Anda pusing di pagi hari.

Dengan kata lain, berhenti minum soda akan memperbaiki kualitas tidur.

7. Hidup Lebih Lama

American Journal of Public Health mempelajari panjang telomer dalam sel darah putih orang yang minum soda manis dan orang yang tidak, dari sana ditemukan peminum soda cenderung memiliki telomer yang lebih pendek, yang berarti umur rata-rata mereka empat tahun lebih pendek dibandingkan peminum non-soda.

Pilihan Editor: 5 Efek Minum Soda secara Berlebihan, Diabetes dan Merusak Gigi

PUREWOW

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."