Kisah Hada Kusumonegoro jadi Caregiver Ibunda yang Sakit Kanker

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Hada Kusumonegoro. Foto: Instagram/@hada9

Hada Kusumonegoro. Foto: Instagram/@hada9

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kreator konten, Hada Kusumonegoro berbagi pengalaman ketika menjadi orang yang merawat anggota keluarga sedang sakit atau caregiver. Hada salah satu orang yang berperan penting dalam merawat mendiang ibundanya, Nita, yang didiagnosis mengidap kanker paru pada 10 Agustus 2017, dan wafat pada 9 Oktober 2018. Hada merupakan putri dari Nita dan pelawak legendaris Indro Warkop.

“Menjadi caregiver bukan hal yang mudah, namun, masa-masa sulit ini tentu tidak akan berjalan selamanya, memberikan yang terbaik adalah satu-satunya cara,” ujar Hada saat ditemui di Jakarta, Jumat, 24 November 2023.

Caregiver adalah tenaga profesional untuk melakukan pendampingan pada seseorang yang tidak mampu merawat dirinya sendiri, baik sebagian atau keseluruhan karena keterbatasan fisik maupun mental. Namun, kini maknanya telah bergeser dan sering disematkan bagi anggota keluarga atau orang dekat yang sedang merawat anggota keluarga lain.

Seperti yang dikatakan Hada, tentu tidak mudah untuk menjadi seorang caregiver. Merawat orang tercinta sering kali dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri, dan keseimbangan hidup secara keseluruhan.

Hal ini dapat menyebabkan stres, kemarahan, kecemasan, hingga kelelahan fisik dan mental yang mendalam. Seseorang yang sedang merawat orang sakit sering kali merasa terputus dari dunia luar.

Begitu banyak waktu dan energi yang dihabiskan untuk merawat orang lain, bahkan, sering kali tidak memiliki waktu untuk merawat diri mereka sendiri.

Hal ini yang juga dirasakan betul oleh Hada. Untuk menjadi caregiver, seseorang perlu mampu berbesar hati untuk mengesampingkan kebutuhannya terlebih dahulu. Menghindari menangis di depan orang yang sedang butuh dukungan.

“Boleh sedih, tapi tidak boleh terlalu lama, boleh menangis tapi tidak perlu banyak yang tahu, sedih itu manusiawi, namun bila terlalu larut dalam kesedihanku mami tidak akan mendapat yang terbaik dariku, jadi kalau kita memang ingin menjadi seorang support system yang baik, kita harus berada pada kualitas terbaik diri,” kata ibu dua putri itu.

Menyiapkan fisik dan mental yang kuat adalah hal utama yang harus dilakukan untuk menjadi caregiver.

Meski begitu, bukan berarti caregiver tidak boleh memiliki waktu untuk diri sendiri. Hada menyebut, meski singkat, sempatkan diri untuk menumpahkan segala perasaan yang dirasakan, walau itu tidak dilihat oleh orang yang sedang sakit atau orang lain.

“Aku memberikan waktu untuk diriku menangis, di hari mami didiagnosis kanker, dan saat pemakaman aku menangis sekencang-kencangnya, tapi setelahnya aku masih menjadi orang yang harus menjaga orang lain, menjaga hatinya papa," kata Hada.

“Nikmati rasa sakitnya, nikmati dukanya, lama-kelamaan akan terbiasa dan bisa menjalani hidup kembali,” tambahnya.

Jangan ragu untuk meminta pertolongan dari teman atau kerabat lain bila dirasa perlu bantuan, meski sekadar ruang untuk berkeluh kesah. Itu merupakan faktor penting untuk menyeimbangkan kesehatan mental dan fisik seorang caregiver.

Pilihan Editor: 90 Persen Penyebab Kanker itu Lingkungan, dari Rokok Hingga Polusi Udara

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."