Agar Kedua Putranya Punya Daya Juang Kuat, Sabai Morscheck: Jangan Takut Kalah atau Salah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(paling atas) Ringgo Agus Rahman bersama istri Sabai Morscheck dan kedua putranya, Bjorka dan Mars. Foto: Instagram/@sabaidieter

(paling atas) Ringgo Agus Rahman bersama istri Sabai Morscheck dan kedua putranya, Bjorka dan Mars. Foto: Instagram/@sabaidieter

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup di masa mendatang, termasuk pasangan artis Sabai Morscheck dan Ringgo Agus Rahman. Mereka ingin kedua anak laki-lakinya, Bjorka Dieter Morscheck (7 tahun) dan Curtis Ziggy Mars Morschek (3 tahun) memiliki mental yang kuat seperti tidak takut salah atau kalah. Bagi pasangan yang menikah delapan tahun lalu silam itu, kalah atau salah adalah pelajaran berharga.

"Kami sama-sama ingin anak-anak bisa punya mental yang kuat untuk menghadapi kehidupan nantinya. Sebab kehidupan tidak akan selalu gampang, tidak akan selalu sesuai yang mereka mau," ujar Sabai Morscheck dalam acara CIMB Niaga bertajuk Kejar Mimpi Actionation 2023 di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 November 2023.

"Kami mau anak kami punya daya juang yang kuat, bisa berani melakukan apa pun tanpa takut untuk kalah atau salah. Kalah atau salah itu gapapa banget karena itu pelajaran paling berharga. Yang penting jangan mudah menyerah untuk melakukan sesuatu," tambah model dan aktris 35 tahun itu.

Lantas, bagaimana cara Sabai dan Ringgo mengenalkan konsep salah atau kalah sebagai bagian dari pembelajaran hidup kepada buah hati? Mereka berkomunikasi lewat permainan atau aktivitas yang disukai Bjorka dan Mars.

(dari kiri ke kanan) Ajeng Raviando - Psikolog Keluarga, dan pasangan artis Sabai Morscheck dan Ringgo Agus Rahman dalam sesi talkhshow "Membentuk Mental Juang Anak Sejak Dini" dalam acara CIMB Niaga Kejar Mimpi Actionation 2023 di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 November 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

"Yang paling mudah (berkomunikasi) lewat game karena keduanya suka dengan game. Misalnya anak kalah (main game), 'yaudah gapapa, nanti coba lagi'," ucap Sabai. "Kalau mau jago, harus belajar," timpal Ringgo mengingat ucapan dia menyemangati putranya.

"Anak pertama sudah paham (arti gagal bagian dari pembelajaran). Misalnya (contoh lain) dia main skate board, jika gagal dia akan coba terus sampai berhasil, baru dia puas," kata Sabai.

Keduanya lalu mengisahkan bahwa putra sulung mereka sempat cedera selama sebulan akibat kakinya terpentok saat main skateboard. Usai pulih, Bjorka kembali bermain skateboard dan tak mengulangi gerakan yang bisa membuatnya cedera kala itu.

"Sebulan dia tidak bisa main (skateboard). Begitu sembuh, dia tidak takut main lagi. Dia tidak trauma dan masih mencoba lagi," ucapnya.

Adapun untuk Mars yang masih balita, Sabai dan Ringgo mengatakan masih mencoba mengenalkan bahwa kalah dalam game tidak apa-apa. "Mars kalau main game kalah, dia akan ngamuk. Ga mau kalah, (kami bilang) gapapa. Dia harus merasakan kalau salah gapapa," jelasnya.

Selain itu, Ringgo dan Sabai juga kerap memberi contoh lewat cerita pengalaman pribadi. Ketika mereka berbagi kesalahan atau kekalahan yang mereka alami dibarengi pula dengan ikhtiar yang mereka pilih untuk mengeksplorasi kemampuan diri.

"Kadang-kadang kami memberi contoh pribadi. Misalnya, gue kalah dalam kuliah, tapi ada jalur lain yang gue kuasai. Setiap orang ada jalan hidupnya masing-masing, itu yang ingin gue terapin ke anak-anak gue," tutur Ringgo.

Sebagai informasi, Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck menikah pada 7 Juni 2015. Kehidupan pernikahan mereka jauh dari isu miring. Keduanya kini tengah menikmati belajar menjadi orang tua setiap hari, selain bekerja tentunya.

Pilihan Editor: Soal Pola Asuh Anak, Ringgo Agus Rahman: Tak Ada bagi Tugas, Kerjasama dengan Istri

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."