Memasuki Musim Pancaroba, Ketahui 7 Penyakit yang Perlu Diwaspadai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda, saat memasuki musim pancaroba kondisi cuaca dapat menjadi sangat dinamis disertai dengan fluktuasi suhu udara yang ekstrem. Oleh sebab itu, kamu membutuhkan tips puasa sehat agar tetap bugar sepanjang hari. Pergantian cuaca dari panas terik menjadi hujan deras, seringkali terjadi hanya dalam satu hari. Hal ini lantas dapat menyebabkan tubuh lebih mudah terserang penyakit,

Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini seperti yang disampaikan Prof Tjandra Yoga Aditama, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes melalui siaran pers kepada Cantika, Sabtu, 4 November 2023. 

1. Diare

Penyakit Diare sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Dengan musim panas yang berkepanjangan, maka suplay air bersih juga akan berkurang. Dengan persediaan air yang tebatas maka personal higienis juga menurun dan ini akan meningkatkan terjadinya penularan penyakit diare.

Untuk melindungi diri dari risiko penyakit diare, dia menganjurkan masyarakat untuk membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari.
Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.

2. Demam Dengue

Seperti diketahui, bahwa vektor penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti dimana tempat perindukan nyamuk ini adalah pada air bersih. Pada musim kemarau, dimana persediaan air sangat terbatas maka masyarakat akan cenderung menghemat air, termasuk kebiasaan menguras bak-bak air juga akan menjadi jarang.

Hal ini memberikan kesempatan kepada nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak yang pada akhirnya meningkatkan faktor risiko terjadinya penularan penyakit demam dengue. Dan juga, pada pergantian musim dari musim panas ke musim hujan maka akan terjadi genangan-genangan air dibeberapa kontainer yang sebelumnya tidak berisi air, seperti ban-ban bekas, kaleng yang berserakan serta talang-talang rumah yang kontruksinya kurang bagus. Ini semua memberikan kesempatan kepada vector penyakit demam berdarah untuk berkembang biak.

3. Keracunan Makanan

Secara umum pada musim panas akan mempercepat rusaknya beberapa bahanmakanan, karena cepatnya pertumbuhan beberapa mikro organism pada suhu panas. Hal ini sangat potensial menyebabkan makanan menjadi lebih cepat rusak atau basi. Oleh karena itu masyarakat perlu waspada untuk mengkonsumsi makanan.

4. Demam tifoid

Penyakit demam tifoid (orang sering menyebutnya sebagai "sakit tifus") sangat erat kaitanya dengan ketersediaan air bersih danpenyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan minuman yang diproses kurang bersih.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."