6 Cara Menghadapi Bos Pemarah, Tetap Tenang dan Mendengarkan secara Aktif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bos marah pada anak buahnya. Freepik

Ilustrasi bos marah pada anak buahnya. Freepik

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bekerja dengan bos pemarah bisa menjadi pengalaman yang menantang. Ledakan emosi dan perilaku tak terduga mereka dapat menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan tegang. Hal itu tentu tak membuat nyaman semua orang. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Dan, masing-masing dari kita juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang bisa memengaruhi pertumbuhan profesional. Nah, jika kasus yang tengah kamu hadapi adalah bos pemarah, berikut beberapa cara menghadapinya yang bisa dicoba.

1. Jangan Menyerah dan Tetap Tenang

Berurusan dengan bos pemarah bisa menguras emosi, namun penting untuk menjaga ketenangan Anda dalam situasi seperti itu. Saat bos marah, cobalah untuk tetap tenang karena bereaksi dengan kemarahan atau frustrasi hanya akan memperburuk masalah. Tarik napas dalam-dalam, hitung sampai sepuluh, dan pertahankan sikap profesional.

Ingatlah bahwa kemarahan atasan Anda sering kali bukan disebabkan oleh Anda, melainkan karena stres atau masalahnya sendiri. Dengan tetap tenang, Anda menunjukkan kemampuan Anda dalam menangani situasi sulit, yang dapat membuat Anda dihormati dan dipercaya.

2. Dengarkan Secara Aktif

Komunikasi adalah hal yang paling penting ketika bekerja dengan bos pemarah. Saat dia mengungkapkan rasa frustrasi atau kemarahannya, penting untuk mendengarkan secara aktif apa yang dia katakan.

Perhatikan isi pesan mereka dan emosi di baliknya. Hindari menyela atau berdebat, karena hal ini dapat membuat mereka semakin marah. Setelah dia selesai berbicara, rangkumlah poin-poinnya untuk memastikan Anda memahaminya dengan benar.

Tunjukkan pada dia bahwa Anda mendengarkan dan memperhatikan dia, meskipun Anda tidak setuju dengan apa yang dia katakan.

3. Pilih Waktu yang Tepat 

Jika Anda perlu menyampaikan kekhawatiran atau permasalahan kepada bos pemarah, sebaiknya pilih waktu dan tempat yang tepat. Jangan dekati dia saat sedang gelisah atau asyik mengobrol dengan orang lain. Sebaliknya, tunggulah saat yang lebih tenang ketika Anda bisa melakukan percakapan pribadi. Ekspresikan pikiran dan kekhawatiran Anda dengan cara yang penuh hormat dan tidak konfrontatif.

Jika masalah sebelumnya menyebabkan konflik dan mempersingkat pembicaraan, luangkan waktu satu atau dua hari sebelum melakukan pendekatan kembali pada waktu yang lebih baik.

4. Coba Menawarkan Solusi

Bos pemarah sering kali menjadi frustrasi ketika dihadapkan pada masalah tanpa solusi yang potensial. Untuk bekerja lebih baik dengan mereka, belajarlah untuk menjadi bagian dari proses pencarian solusi.

Saat Anda menghadapi suatu masalah, ambillah inisiatif untuk memikirkan kemungkinan solusi atau perbaikan. Sampaikan ide-ide ini kepada atasan Anda beserta masalahnya, tunjukkan bahwa Anda tidak hanya mengemukakan masalah, tetapi juga berusaha menyelesaikannya.

5. Cobalah Mengelola Emosi

Memiliki respons emosional ketika berhadapan dengan atasan pemarah adalah hal yang wajar, namun belajar mengelola reaksi Anda akan jauh lebih membantu. Hindari meniru kemarahannya dan salurkan emosi Anda dengan cara yang konstruktif.

Jika Anda merasa kesal, istirahatlah sejenak untuk mendapatkan kembali ketenangan Anda. Menggunakan teknik perhatian dan pernapasan dalam membantu Anda tetap terpusat dan sadar. Mengelola reaksi Anda akan membantu menjaga profesionalisme.

6. Identifikasi Pemicunya

Jika tampaknya tidak ada yang berhasil dan berganti pekerjaan tidak mungkin dilakukan, duduk santai, pahami pemicunya, dan beradaptasi. Setiap atasan yang pemarah mempunyai pemicu spesifik yang bisa memicu kemarahannya. Mulailah mengamati situasi pemicunya dan mulailah menyesuaikan perilaku Anda.

Misalnya, bos pemarah Anda mungkin lebih mudah tersinggung ketika tim menghadapi tenggat waktu yang ketat. Dengan mengidentifikasi pemicunya, Anda dapat mengubah pendekatan Anda untuk meminimalkan potensi konflik. Jika Anda tahu atasan Anda merasa frustrasi saat disela, perhatikan kapan dan bagaimana Anda mendekatinya. Kemampuan beradaptasi seperti ini dapat membantu menciptakan hubungan kerja yang lebih lancar.

Pilihan Editor: Bos, Jangan Katakan 7 Hal Ini Pada Bawahan Anda di Kantor

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."