5 Tanda Anda Defensif saat Argumen dengan Pasangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan bermasalah/bertengkar. Shutterstock.com

Ilustrasi pasangan bermasalah/bertengkar. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam suatu hubungan asmara, ketika seseorang mulai defensif (sikap bertahan karena enggan mengakui kesalahan atau tak mau menerima kritik membangun), hal itu bisa sangat merugikan ruang komunikasi. Hubungan yang sehat menuntut ruang komunikasi efektif yang mengawali pertumbuhan bagi Anda dan pasangan. Namun ketika salah satu dari Anda berdua mulai defensif, ruang untuk memberi masukan dan berbagi menjadi hilang.

"Tidak ada cara yang lebih cepat untuk membuat seseorang tidak valid selain bersikap defensif. Gaya komunikasi defensif berbahaya bagi hubungan (percintaan, persahabatan, kekeluargaan)," ungkap terapis Israa Nasir, dikutip dari Hindustan Times, Jumat, 27 Oktober 2023.

Berikut ini tanda Anda defensif saat argumen dengan pasangan menurut Nasir.

1. Mengalihkan Pembicaraan

Ketika seseorang mulai defensif, hal itu dapat mengalihkan perhatiannya dari masalah yang sedang dihadapi. Misal, pasangan yang bersikap defensif dapat sepenuhnya mengalihkan fokus dan menghindari kebutuhan untuk menjelaskan diri mereka sendiri. Hal ini mengurangi empati dan berbahaya bagi hubungan dalam jangka panjang.

2. Berbagi Pengalaman Serupa

Meskipun penting memiliki ruang untuk berbagi pengalaman dengan orang lain, ketika pasangan membicarakan pengalaman yang menyebabkan sedih atau trauma, yang terbaik adalah menahan diri untuk tidak berbagi pengalaman serupa dan meremehkan perasaannya.

3. Mengalihkan Kesalahan

Seringkali komunikasi defensif dilakukan sebagai cara untuk mengalihkan kesalahan atas tindakan yang dilakukan dan mengalihkan kesalahan kepada orang lain. Tanda lain dari defensif mengalihkan pembicaraan atau perhatian pada sesuatu yang sama sekali tidak relevan dengan situasi.

4. Nada Suara Meninggi 

Hal ini dilakukan sebagai cara untuk membangun dinamika kekuasaan dengan pasangan, di mana kata-kata yang diucapkan dihindari dan nada ucapannya difokuskan.

5. Interupsi

Di tengah-tengah berbagi sesuatu, sering kali Anda mencoba menyela pasangan. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk menunjukkan dinamika kekuatan atau membela diri. Ini juga bisa dilihat sebagai cara untuk menunjukkan rasa tidak hormat atau meremehkan orang lain.

Pilihan Editor: 7 Cara Bertengkar Sehat dengan Pasangan

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."