Cegah Balita Tersedak, Simak Cara Memotong Makanan yang Tepat dan Aman

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)

Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengasuh balita bukanlah tugas yang mudah. Dari rasa ingin tahu menyentuh segalanya hingga kepribadian keras kepala yang tiba-tiba suka menggunakan kata "tidak". Di antara banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengasuh balita, salah satunya adalah mencegah balita tersedak. Maka dari itu, memotong makanan dengan tepat berperan penting.

Berbeda dengan orang dewasa, balita masih belajar cara mengunyah makanan dengan benar, sehingga berisiko menelan makanan utuh dan menghalangi saluran udara kecil mereka. Oleh karena itu, memotong makanan dengan benar adalah hal yang paling penting untuk mengurangi risiko balita tersedak.

Makanan Pemicu Tersedak pada Bayi

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, anak-anak di bawah usia empat tahun tidak boleh makan makanan berukuran kecil (seukuran kelereng), lengket, atau keras yang sulit dikunyah dan mudah ditelan utuh, termasuk makanan seperti keju kubus, camilan buah bergetah, pretzel keras, marshmallow, serta kacang-kacangan dan biji-bijian utuh.

Bahaya balita tersedak umumnya terjadi saat makan makanan renyah (seperti keripik, pretzel, popcorn), makanan keras (seperti wortel dan kacang utuh), makanan berbentuk bulat yang ukurannya sama dengan saluran napas anak (seperti hot dog dan anggur), dan makanan lengket yang keras, menurut Kacie Barnes, ahli diet anak dan pencipta mamaknowsnutrition.com. 

Aturan praktisnya adalah menghindari menyajikan makanan yang seukuran tenggorokan anak kecil.

“Dengan memotong makanan yang sesuai dan tepat, jadi lebih mudah ditelan dan kecil kemungkinannya tersangkut di trakea,” ungkap Amber Rodenas, ahli diet anak dan pemilik Littles Nutrition dikutip dari PopSugar, 12 Oktober 2023.

Cara Memotong Makanan Balita yang Aman

Untuk membantu Anda menyiapkan makanan balita, berikut rekomendasi cara memotong yang tepat untuk sejumlah makanan.

1. Telur

Telur adalah protein lengkap dengan jumlah nutrisi penting yang bervariasi untuk perkembangan otak menurut American Academy of Pediatrics, termasuk kolin.

Faktanya, telur adalah salah satu sumber kolin yang paling terkonsentrasi. Satu butir telur besar beserta kuning telurnya dapat memenuhi kebutuhan kolin harian untuk bayi dan 75 persen dari asupan yang direkomendasikan untuk balita. Selain itu, pengenalan telur sejak dini juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya alergi telur.

Telur adalah makanan yang mudah dan cepat dimasak untuk diberikan kepada si kecil. Baik direbus, dibuat orak-arik, atau membuat telur dadar, pastikan kuning telur sudah matang sepenuhnya sebelum disajikan.

Untuk bayi berusia kurang dari 9 bulan, haluskan telur rebus untuk membuat salad telur (coba campurkan dengan krim alpukat dan encerkan sesuai kebutuhan dengan air, susu formula, atau ASI).

Anda juga bisa menawarkan telur orak-arik atau memotong telur dadar menjadi potongan-potongan yang mudah diambil.

Untuk anak di atas 9 bulan, Anda bisa memberikan telur rebus yang dipotong empat atau diiris. Kupas telur rebus seluruhnya, potong memanjang menjadi dua bagian, lalu potong lagi masing-masing setengahnya menjadi dua.

2. Anggur

Anggur utuh tidak boleh dikonsumsi oleh balita, karena diameternya sempurna untuk menyumbat kerongkongan dan menyebabkan tersedak jika ditelan utuh.

Untuk anak kecil, pastikan untuk memotong setiap buah anggur menjadi dua secara vertikal, lalu menjadi dua lagi untuk membentuk bagian yang panjang.

Anak-anak di atas usia 2 tahun dapat menikmati buah anggur yang dipotong secara vertikal (panjang), menurut Akademi Pediatri Kanada, tetapi Anda dapat tetap ekstra aman dan memotongnya menjadi empat bagian sampai anak Anda melampaui masa balita.

3. Apel

Rodenas merekomendasikan agar potongan makanan seperti apel, wortel, dan seledri dipotong menjadi batang yang panjang dan tipis mirip dengan kentang goreng yang hemat.

Sementara itu, Canadian Academy of Pediatrics menyarankan untuk menyajikan apel yang dicincang atau diparut. Barnes menyarankan balita tertentu juga bisa makan apel utuh, tapi pastikan untuk mengawasi mereka saat mereka menggigit dan mengunyah.

4. Tomat Ceri

Hindari memberi tomat ceri untuk balita karena tomat juga bisa tersangkut di kerongkongan jika tidak dikunyah dengan benar.

Seperti halnya anggur, memotong tomat ceri menjadi empat bagian adalah pilihan yang paling aman. Rodenas menyarankan agar tomat utuh juga bisa disajikan dalam bentuk potong dadu.

5. Hotdog

Meskipun tidak disarankan hotdog menjadi makanan sehari-hari bagi anak kecil, hot dog dapat dimasukkan ke dalam pola makan yang seimbang dan sehat.

Hotdog yang bentuknya seperti tabung bisa menimbulkan bahaya tersedak bagi balita. Oleh karena itu, hotdog dapat dipotong memanjang menjadi empat bagian dan kemudian dipotong-potong seukuran gigitan agar seaman mungkin.

Barnes menceritakan bahwa untuk anak usia satu tahun, hotdog dapat dinikmati setelah dipotong memanjang menjadi empat bagian.

Saat anak berusia 2 atau 3 tahun, Barnes mengatakan hotdog boleh dimakan setelah diiris memanjang menjadi dua.

6. Baby Wortel

Baby wortel adalah cara yang bagus untuk memasukkan sayuran ke dalam makanan balita Anda,  karena rasanya yang agak manis, renyah, dan warnanya yang cerah. Meskipun baby wortel sudah berukuran kecil, namun bisa menimbulkan bahaya tersedak.

Barnes menyarankan untuk menghindari wortel mentah sampai mendekati usia dua tahun. Setelah anak melewati ulang tahun keduanya, potong wortel mentah menjadi potongan tipis, menurut Barnes.

Canadian Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk memotong dan memarut wortel sebelum disajikan kepada balita. 

7. Seledri

Konsistensi seledri yang berserat dapat menyulitkan balita menelannya dengan benar. Sebelum menyajikan seledri kepada si kecil, gunakan alat pengupas untuk menghilangkan lapisan luar batang seledri yang berserabut.

Seperti halnya apel, Rodenas merekomendasikan untuk memotong seledri menjadi batangan yang panjang dan tipis, mirip dengan kentang goreng untuk balita. Seiring bertambahnya usia balita, potongan seledri yang lebih besar mungkin akan ditawarkan, tergantung pada anak.

8. Bluberry

Meskipun blueberry sudah berukuran cukup kecil, bentuknya yang bulat dapat menimbulkan bahaya tersedak. Jadi, memotongnya menjadi dua dengan cepat adalah cara yang lebih aman untuk disajikan kepada balita. Makanan super kaya antioksidan bahkan lebih mudah didapat dengan cara ini.

Jika Anda menyajikan blueberry utuh, Barnes merekomendasikan untuk menyajikannya dalam keadaan hancur hingga sekitar 18 bulan.

Mengingat perubahan panduan yang mungkin terjadi, selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk memastikan cara yang paling aman dalam memberi makan balita Anda.

Pilihan Editor: Tips Memilih Mainan untuk Balita, Perhatikan Ukuran, Bentuk, dan Bahan

IVANA FELYSITASWATI PALLA | POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."