Berencana Mengunjungi Museum Batik Indonesia? Perhatikan Hal-hal Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ingin mempelajari keragaman batik lebih mendalam, kamu bisa singgah ke Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Museum yang diresmikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada Senin lalu itu menjadi salah satu menjadi tujuan wisata edukasi.

Museum ini menyimpan ratusan koleksi batik dari seluruh Indonesia. Di antara koleksi itu, 730 dari Yayasan Batik Indonesia. Museum ini juga terbuka atas sumbangan umum yang cocok atas storyline

Kepala Unit Museum Batik Indonesia sub Koordinator Museum Nasional Indonesia dan Museum Bank Indonesia Archangela Yudi Aprianingrum, menjelaskan bahwa karya-karya batik yang dipamerkan di museum ini akan selalu berganti. 

“Karena ruang pamernya hanya muat sekitar 100 koleksi, kita rolling (diganti secara berkala). Jadi semua akan dapat giliran untuk disajikan. Rolling dilakukan tiga sampai enam bulan sekali,” ucap Arum, sapaan Archangela Yudi Aprianingrum, usai konferensi pers Hari Batik Nasional 2023 di Jakarta pekan lalu. 

Arum juga menjelaskan bahwa kain batik tersebut tidak bisa dipamerkan dalam waktu lama karena rentan terhadap cahaya dan debu. Itu juga menjadi alasan mengapa koleksi di museum ini selalu diputar.

Edukasi dan Pelestarian Budaya Batik

Selain sebagai tempat pameran, Museum Batik Indonesia juga berperan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda, serta merawat koleksi. 

“Jadi peran kami di sini membantu memberikan edukasi kepada masyarakat apa itu batik, karena siapa lagi yang mau melestarikan kalau bukan kita dan generasi penerus, siapa yang akan melestarikan batik Indonesia?” ujar Arum.

Museum Batik Indonesia hadir sebagai respons pengakuan UNESCO 2009 terhadap batik Indonesia sebagai Warisan Budaya TakBenda yang diakui oleh dunia. Di sini juga terdapat beragam kegiatan seperti workshop membuat batik tulis, dari mulai tahap mencanting sampai tahap pewarnaan. Arum juga menjelaskan bahwa museum ini merupakan ruang terbuka yang bisa dipakai oleh siapa pun. 

“Karena museum merupakan ruang publik, kami sangat terbuka sekali kalau ada komunitas atau sekolah, siapa pun, akademisi, pemerintah, pemerintah daerah, yang ingin berkegiatan dalam rangka pelestrian batik di Indonesia, monggo silakan memanfaatkan Museum Batik Indonesia," imbuhnya.

Perlu diingat, Museum Batik Indonesia dibuka setiap hari Selasa sampai dengan Minggu dari pukul 09.00 - 15.00 WIB. Pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis. Di museum nantinya akan ada edukator yang menjelaskan tentang koleksi batik yang sedang dipamerkan. Pengunjung boleh memotret, asal tidak menggunakan kamera profesional karena kilatannya bisa merusak kain batik.

Pilihan Editor: Wajib Tahu Etika Selfie di Museum, Jangan Ganggu dan Merusak

LAYYIN AQILA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."