Mengenal Xylitol, Gula Alkohol yang Baik Untuk Kesehatan Gigi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
Xylitol/Canva

Xylitol/Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menambahkan gula pada pola makan sehari-hari mungkin bukan pilihan yang sehat dan menjadi penyebab gigi berlubang. Maka, terdapat alternatif pengganti gula yang dinamakan dengan gula alkohol (sugar alcohol). Gula alkohol memiliki rasa manis yang sama seperti gula namun rendah kalori. 

Alkohol pada gula ini bukanlah yang mengandung etanol atau memabukkan, melainkan struktur kimianya mirip dengan alkohol dan gula, maka disebut gula alkohol. Menurut WebMD, gula alkohol terdapat beberapa jenis diantaranya Erythritol, Maltitol, Mannitol, Sorbitol, Xylitol, Hydrogenated starch hydrolysates (HSH), dan Isomalt.

Pada artikel ini akan membahas tentang gula alkohol yang populer dan baik untuk kesehatan gigi yaitu Xylitol. Penasaran apa itu Xylitol beserta manfaatnya bagi kesehatan gigi dan lainnya? Simak pembahasannya di bawah ini. 

Apa Itu Xylitol?

Dilansir dari Medical News Today, Xylitol adalah pengganti gula rendah kalori dengan indeks glikemik rendah yang termasuk dalam jenis gula alkohol. Xylitol secara alami terdapat pada buah-buahan dan sayuran berserat, pohon, tongkol jagung, dan bahkan tubuh manusia, namun dalam jumlah kecil.

Xylitol digunakan sebagai pengganti gula karena rasa manisnya sebanding dengan gula meja tetapi dengan kalori 40% lebih sedikit.

Xylitol merupakan bahan umum dalam banyak produk, mulai dari permen karet bebas gula (sugar free) hingga pasta gigi. Banyak orang juga menggunakan Xylitol sebagai pemanis dan dalam pembuatan kue.

Karena xylitol adalah pemanis olahan, Xylitol tidak mengandung vitamin, mineral, atau protein apa pun. Dalam hal ini, Xylitol hanya menyediakan kalori kosong. Xylitol diolah dari pohon seperti birch atau dari serat tumbuhan yang disebut xilan.

Manfaat Xylitol

Xylitol memiliki beberapa potensi manfaat kesehatan yang dilansir dari Medical News Today, termasuk:

1. Xylitol Memiliki Indeks Glikemik yang Rendah

Xylitol memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah. Artinya, mengkonsumsinya tidak menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah atau insulin dalam tubuh. Oleh karena itu, bahan ini merupakan pengganti gula yang baik untuk penderita diabetes. Karena GI rendah, Xylitol juga merupakan pengganti gula yang ramah penurunan berat badan.

2. Xylitol Meningkatkan Kesehatan Gigi

Xylitol merupakan bahan dalam banyak produk kesehatan gigi, termasuk pasta gigi dan obat kumur. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Xylitol tidak dapat difermentasi, yang berarti bakteri di mulut tidak dapat mengubahnya menjadi asam berbahaya yang menyebabkan kerusakan gigi.

Bakteri mulut Streptococcus mutans (S.mutans) sebagian besar bertanggung jawab atas plak, yaitu zat putih lengket yang menumpuk di bagian luar gigi seseorang. Plak mengikat asam laktat pada permukaan gigi. Asam ini merusak enamel dan menyebabkan kerusakan gigi.

Meskipun normal jika seseorang mempunyai plak pada giginya, jumlah plak yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, dan penyakit gusi.

Sebuah tinjauan tahun 2017 menunjukkan bahwa Xylitol mengurangi jumlah bakteri S. mutans di mulut, yang mengurangi jumlah plak dan dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Kamu bisa juga menggunakan sikat gigi dari bambu yang eco-friendly, supaya lebih ramah lingkungan

3. Xylitol Mengurangi Infeksi Telinga 

Xylitol dapat membantu mencegah infeksi telinga. Bakteri penyebab plak gigi juga bisa menumpuk di belakang gendang telinga dan menyebabkan infeksi pada telinga tengah. Dokter menyebut infeksi ini otitis media akut (AOM).

Sebuah tinjauan tahun 2016 menemukan bukti berkualitas sedang, bahwa mengunyah permen karet, tablet hisap, atau sirup yang mengandung Xylitol dapat mengurangi terjadinya AOM dari 30 hingga 22 persen di antara anak-anak yang sehat.

4. Xylitol Memiliki Sifat Antioksidan

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, radikal bebas menyebabkan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan mungkin berperan dalam perkembangan beberapa kondisi, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker. 

Studi laboratorium menunjukkan bahwa antioksidan menetralkan radikal bebas dan melawan stres oksidatif.

Sebuah studi tahun 2014 mengungkapkan bahwa Xylitol memiliki sifat antioksidan. Tikus penderita diabetes yang mengkonsumsi Xylitol menghasilkan jumlah glutathione yang lebih tinggi. Ini adalah antioksidan yang melawan efek berbahaya dari radikal bebas. 

Efek Samping dan Keamanan Xylitol

The United States Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui Xylitol sebagai bahan tambahan makanan. Xylitol umumnya aman dikonsumsi, tetapi seperti gula alkohol lainnya, Xylitol dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan diare pada beberapa orang.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa Xylitol bisa sangat beracun bagi anjing. Sangat penting untuk menyimpan produk yang mengandung Xylitol di tempat aman yang tidak dapat dijangkau oleh hewan peliharaan. Siapa pun yang mendapatkan hewan peliharaannya telah mengonsumsi Xylitol harus segera menghubungi dokter hewan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."