11 Bahan untuk Menambahkan Protein dalam Smoothies, Ada Tahu hingga Susu Sapi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tahu. Foto: Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi tahu. Foto: Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda membuat smoothies dengan tujuan untuk dijadikan sarapan mengenyangkan atau camilan setelah berolahraga, Anda perlu memastikan ada protein di dalamnya. Nutrisi ini penting untuk membantu Anda pulih dari latihan dan membangun otot baru, serta membuat Anda kenyang hingga waktu makan berikutnya tiba. Tergantung pada tubuh dan gaya hidup, Anda membutuhkan 50-175 gram protein per hari.

Untuk mendapatkan cukup protein dalam smoothies, ada banyak sumber protein utuh yang bergizi, murah, dan bisa didapatkan di sekitar kita. Apa saja itu? Berikut 11 di antaranya.

1. Selai Kacang

Bukan berarti Anda memerlukan alasan lain untuk menambahkan selai kacang atau selai almond ke dalam smoothies Anda, namun ketahuilah bahwa dua sendok makan dapat menambahkan tujuh hingga delapan gram protein (tujuh untuk almond; delapan untuk kacang tanah) di dalam smoothies.

2. Tahu

Makanan berbahan dasar kedelai ini menambah kekentalan yang mengingatkan pada minuman kocok dingin, tetapi juga menambahkan 10 gram protein untuk setiap setengah cangkir yang Anda tambahkan ke smoothies.

Tahu akan sesuai dengan rasa apa pun yang Anda tambahkan, apakah itu vanila, cokelat, kayu manis, atau buah. Anda bisa menggunakan jenis apa pun, tetapi tahu sutra (alias lembut) cenderung memiliki campuran terbaik, dan tahu yang lebih keras cenderung memiliki lebih banyak protein.

3. Kacang

Masukkan beberapa kacang-kacangan ke dalam blender untuk menambahkan lebih banyak protein ke smoothies favorit Anda. Baik Anda memilih buncis atau kacang cannellini, Anda akan mendapatkan sekitar tiga hingga empat gram protein yang ditambahkan ke smoothies Anda.

4. Keju Cottage

Menambahkan keju cottage yang bergizi ke smoothies dapat memberikan konsistensi dan rasa seperti milkshake. Tergantung pada varietasnya, yogurt mungkin memiliki lebih banyak protein daripada yogurt, dengan 12 gram per porsi setengah cangkir.

5. Yoghurt Yunani

Sebagai tambahan smoothie protein pokok, yoghurt Yunani adalah bahan dasar yang bagus untuk smoothie rasa buah, baik campuran berry atau ramuan tropis. Itu juga menambahkan sekitar 10 gram protein.

6. Santan

Santan mengandung lima gram protein per cangkir, dan cocok dipadukan dengan buah-buahan tropis lainnya seperti mangga dan nanas.

7. Susu Sapi

Jika Anda dapat menoleransi produk susu, susu sapi murni adalah cara yang pasti untuk menambah protein dan rasa lembut pada gelas Anda. Kandungan protein dalam susu sapi sebanyak delapan gram per cangkir.

8. Susu Kedelai

Jika santan memiliki terlalu banyak rasa untuk Anda, dan Anda bukan seorang pecinta susu, susu kedelai adalah pilihan terbaik Anda untuk menggunakan susu untuk menambah protein dalam smoothies. Susu kedelai tanpa pemanis mengandung sekitar tujuh gram protein per cangkir.

9. Biji Rami

Meskipun belum tentu merupakan pembangkit protein, beberapa sendok makan rami utuh dalam smoothie Anda akan meningkatkan kandungan protein Anda sekitar empat gram.

10. Biji Chia

Taburkan beberapa biji chia ke dalam smoothies Anda dan aduk camilan kaya serat dan protein. Dengan sekitar lima gram protein per ons, mereka akan meningkatkan profil nutrisinya sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi rasa minuman kocok Anda, namun akan menambah tekstur yang memuaskan.

11. Spirulina

Jika jenis smoothies favorit Anda berwarna hijau, spirulina bisa menjadi tambahan protein smoothies yang Anda cari. Dua sendok teh bubuk spirulina mengandung enam gram protein, belum lagi zat besi dan niasin juga.

Pilihan Editor: Smoothie Terlalu Kental, Encer, Pahit atau Manis, Begini Cara Mengatasinya

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."