7 Bahan Skincare Anti Aging Terbaik, Termasuk Vitamin C dan Retinoid

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
Ilustrasi Skincare Anti Aging/Canva

Ilustrasi Skincare Anti Aging/Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta

Penuaan pasti dialami oleh setiap manusia karena itu adalah hal alami dan bagian dari hidup. Seiring dengan bertambahnya usia, kulit mulai kehilangan cahaya alaminya serta mengalami pengenduran, keriput, dan kusam. 

Hal ini karena kolagen dan elastin pada kulit rusak sehingga tanda-tanda penuaan tersebut terjadi. Ditambah lagi, beberapa faktor seperti terpapar sinar UV, serta kebiasaan gaya hidup, seperti merokok dan minum alkohol.

Merawat wajah dengan skincare tidak akan pernah bisa menghentikan penuaan. Namun, beberapa bahan aktif pada skincare dapat memperlambat tanda-tanda penuaan dan memperbaiki penampilan kulit.

Dilansir dari Medical News Today terdapat lima bahan aktif skincare anti aging terbaik yang dapat mencegah penuaan, serta penjelasan mengenai manfaatnya.

1. Vitamin C (L-ascorbic acid)

Vitamin C dapat mencerahkan kulit yang tampak lelah atau kusam dan melindunginya dari stresor lingkungan, seperti polusi, radikal bebas, dan sinar UV. Ketika terdapat vitamin C dalam serum anti penuaan, ia juga dapat membantu merangsang produksi kolagen dan mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan.

2. Asam hialuronat (Hyaluronic Acid)

Bertindak sebagai humektan, asam hialuronat dapat mengikat kelembaban pada kulit untuk menyempurnakan penampilan kulit.

Asam hialuronat adalah zat alami yang membantu kulit menjaga hidrasi dan menjaga kulit agar tetap kenyal. Saat digunakan dalam produk perawatan kulit, asam hialuronat dapat membantu memperbaiki tekstur dan warna kulit serta meminimalkan munculnya garis-garis halus dan kerutan.

3. Retinoid (retinol)

Retinoid adalah golongan senyawa yang berasal dari vitamin A. Retinoid digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit, termasuk garis halus, kerutan, dan jerawat.

Retinoid bekerja dengan meningkatkan pergantian sel dan merangsang produksi kolagen, yang dapat memperbaiki tekstur dan penampilan kulit dari waktu ke waktu. Beberapa jenis retinoid yang umum digunakan dalam perawatan kulit antara lain retinol dan tretinoin.

4. Asam alfa-hidroksi (AHA)

AHA bisa mencerahkan kulit dan meningkatkan pembaharuan sel-sel kulit.  AHA juga dapat membantu mengatasi kerusakan akibat sinar matahari dan hiperpigmentasi, serta garis halus dan kerutan.

5. Peptida (Peptides)

Peptida dapat meningkatkan produksi kolagen dan elastin, serta bertindak sebagai antioksidan. Ini mungkin sangat berguna selama menopause karena kadar kolagen menurun.

Selain bahan-bahan aktif di atas, melansir dari laman Byrdie.com, terdapat 2 bahan akitf terbaik lainnya untuk anti penuaan, yaitu:

6. Asam Ferulat (Ferulic Acid)

Untuk formula vitamin C yang lebih kuat, carilah serum vitamin C yang diformulasikan dengan asam ferulat (ferulic acid). Kehadiran asam ferulat tidak hanya membantu menstabilkan formula vitamin C, tetapi juga merupakan antioksidan yang kuat.

Menurut Dr. Dennis Gross, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Dr. Dennis Gross Skincare asam ferulat bekerja dengan menetralkan radikal bebas yang menggerogoti produksi kolagen yang ada pada kulit. Ini berasal dari kerusakan akibat sinar UV dan kerusakan cahaya biru.

7. Bakuchiol

Bakuchiol merupakan alternatif yang lebih alami untuk retinol. Dr. Gross menjelaskan bahwa bakuchiol adalah turunan alami dari retinol yang juga merangsang pergantian sel dan meningkatkan produksi kolagen kulit yang ada. Namun, fungsi utama bakuchiol adalah memperkuat penghalang kelembaban kulit dan dapat mencegah potensi iritasi atau hilangnya kelembaban.

Pemakaian Skincare Anti Penuaan Berdasarkan Kondisi Kulit

Mengutip dari WebMD, ada beberapa rekomendasi pengaplikasian skincare anti penuaan berdasarkan kondisi kulit. 

1. Keriput dan Bintik-Bintik Penuaan: Retinol dan Vitamin C

Jika memiliki garis-garis halus, retinoid seperti retinol dapat membuat kulit  lebih halus karena membantu kulit menghasilkan lebih banyak kolagen. Sedangkan, produk dengan vitamin C dapat membantu menghilangkan garis-garis halus, serta membantu mengurangi kerusakan akibat sinar matahari pada kulit.

2. Kulit Kendur: Peptida dan Ceramides

Peptida dapat membantu mengencangkan kulit yang kendur. Peptida adalah kelompok asam amino yang membantu membuat protein, termasuk kolagen. Peptida merupakan protein utama yang ditemukan di kulit.

Adapun ceramides adalah asam lemak yang ditemukan di lapisan kulit wajah manusia. Menggunakan pelembab dengan ceramides dapat menjaga skin barrier, mencegah penuaan, dan meningkatkan hidrasi kulit. 

3. Warna Kulit Tidak Merata dan Kusam: AHA dan Retinoid

Asam alfa hidroksi (AHA) mengangkat sel kulit mati. Ini dapat membantu meratakan warna kulit. Retinoid dapat melakukan hal yang sama. Jika memiliki kulit kusam, pelembab dapat membuatnya terlihat lebih berisi dan kencang. Asam alfa hidroksi dan retinoid (seperti retinol) dapat mencerahkan kulit saat mengangkat sel kulit mati.

Kapan Perlu Memakai Skincare Anti Penuaan?

Beberapa ahli merekomendasikan agar orang mulai menggunakan produk anti-penuaan sejak usia 20-an. Namun, bukan berarti orang berusia 20-an harus membeli krim anti kerut secara khusus. Ada banyak produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif yang membantu mencerahkan dan menjaga kulit, tanpa diberi label anti penuaan.  

Mengganti Gaya Hidup

American Academy of Dermatologists (AAD) menyarankan untuk mempertimbangkan praktik gaya hidup berikut untuk memperbaiki penampilan kulit dan mencegah penuaan kulit dini:

  • memakai SPF minimal 30 setiap hari dan menghindari sinar matahari
  • menghindari aktivitas dan peralatan tanning
  • berhenti merokok dan mengurangi minum alkohol
  • menghindari ekspresi wajah yang berulang, seperti menyipitkan mata
  • berolahraga dan makan makanan seimbang yang sehat
  • membersihkan kulit dua kali sehari, dengan lembut, tanpa menggosok
  • menggunakan pelembab setiap hari
  • menghindari produk perawatan kulit yang menyengat atau terbakar
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."