5 Kiat Atasi Kerusakan Kulit akibat Sinar Matahari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com

Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Terpapar sinar ultraviolet atau UV dari matahari secara berlebihan bisa menyebabkan kerusakan kulit. Contohnya, jika terpapar sinar matahari selama 10 menit di pukul 12 siang, kulit belang segera muncul.

Debra Jaliman, dokter kulit bersertifikat dan penulis Skin Rules: Trade Secrets from Top New York Dermatologist mengatakan bahwa sinar UV matahari dapat menyebabkan warna kulit tidak merata, bintik cokelat, bintik putih, garis halus, hingga pembuluh darah pecah.

Sinar matahari juga dapat memecah kolagen dan jaringan elastis, sehingga menyebabkan kerutan serta kulit mengendur,” tambahnya.

Di sisi lain, terkadang kerusakan kulit akibat sinar matahari tak segera tampak di permukaan kulit. Butuh waktu bertahun-tahun sampai kerusakan akibat sinar matahari terlihat karena kedalaman sel-sel kulit yang dirusak sinar UV.

Bila mulai melihat tanda-tanda itu, Jaliman mengimbau jangan terlalu khawatir. Berikut perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kerusakan kulit. 

1. Utamakan aplikasikan tabir surya

Hal paling utama untuk diaplikasikan setiap hari adalah tabir surya dengan SPF 30+. Selain melindungi dari paparan matahari, tabir surya juga bersifat melembapkan. Prioritaskan produk yang diformulasikan dengan bahan-bahan yang memiliki dukungan ilmiah, seperti peptida, ceramide, niacinamide, dan vitamin C.

2. Pengelupasan kimia

Pengelupasan kimia bekerja dengan menghilangkan lapisan atas kulit, sehingga tubuh meregenerasi kulit baru, sehat, dan tampak lebih muda. Juga dapat meminimalisasi garis-garis halus dan kerutan, meningkatkan kecerahan, dan meratakan warna kulit.

Pengelupasan terbagi dua, yaitu ringan dan kuat. Pengelupasan ringan biasanya  menggunakan enzim lembut, sementara pengelupasan asam yang sangat intens seperti pengelupasan TCA. Tapi tidak semua orang bisa melakukan pengelupasan intens, terutama kulit sensitif.

Pengelupasan kimia di rumah bisa dengan AHA dan BHA, asam laktat, serta asam mandelat. Pengelupasan superfisial ini menembus secara minimal dan terkelupas dengan lembut untuk membantu masalah kulit ringan seperti perubahan warna kecil dan tekstur kasar.

3. Retinoid

Pilihan lain untuk mengatasi kerusakan kulit akibat sinar matahari adalah retinoid topikal. Retinoid topikal dapat digunakan dalam rutinitas perawatan kulit untuk mengubah tekstur kulit yang rusak akibat sinar matahari, meningkatkan pergantian sel kulit, dan mengatasi noda dan warna kulit yang tidak merata. Selain itu, retinol juga membantu merangsang produksi kolagen dan elastin di kulit yang hilang akibat kerusakan akibat radiasi UV.

Akan tetapi, asam retinoat (tretinoin) adalah pilihan yang kuat dan efektif serta hanya tersedia melalui resep dokter.

"Resep tretinoin adalah satu-satunya hal yang telah dipelajari secara formal untuk mengembalikan beberapa perubahan tekstur kulit, seperti kerutan," jelas Orit Markowitz, MD, dokter kulit bersertifikat dan spesialis kanker kulit.

Dr. Markowitz mengatakan bahwa penggunaan tretinoin secara konsisten membantu menebalkan kulit dan meningkatkan elastin, sehingga mengurangi kulit keriput, kasar, dan kusam.

4. Laser

Ada banyak perawatan laser yang menargetkan pigmentasi tak merata, kusam, dan tekstur kasar yang disebabkan oleh kerusakan akibat sinar matahari. Pico dan Fraxel yang termasuk perawatan laser paling favorit.

Menurut Dr. Markowitz, Pico laser lebih cocok mengatasi bintik-bintik hitam akibat kerusakan matahari. Untuk mendapatkan hasil optimal, diperlukan tiga atau empat kali perawatan Pico, biasanya berjarak sekitar dua hingga empat minggu.

"Ini adalah foto akustik, laser berdenyut cepat. Tidak ada panas atau kerusakan termal pada kulit," jelas Dr. Markowitz.

Sementara itu, Fraxel menggunakan cahaya terfraksionasi, menargetkan bintik-bintik cokelat, dan garis-garis halus. Untuk mendapatkan hasil optimal, dibutuhkan empat kali perawatan dengan jarak satu bulan. Setiap kali perawatan membutuhkan waktu lebih dari satu jam.

"Pertama-tama, kulit Anda mati rasa dengan krim. Kemudian laser selama waktu 15 menit. Setelah itu, didinginkan selama 15 menit lagi," ujar Dr. Jaliman.

5. Terapi Fitodinamik

Perawatan lain untuk atasi kulit akibat kerusakan matahari adalah terapi fotodinamik (PT).

"Di sini Anda menerapkan bahan kimia yang disebut asam aminolevulinic, yang cenderung mengikat sel-sel yang mungkin tumbuh pada tingkat yang lebih cepat. Ini biasanya merupakan tanda kanker atau kerusakan prakanker," jelas Dr. Markowitz.

Dalam proses perawatannya, bahan kimia tersebut bertahan selama 16 menit 40 detik saat kulit terkena paparan cahaya biru, atau terkadang merah. Dr Markowitz menjelaskan bahwa sel-sel yang tumbuh terlalu cepat akan menyala, mengeras, dan kulit akan tampak hampir seperti semula terbakar sinar matahari.

"Setelah seminggu perawatan, keadaan kulit mulai memudar dengan baik. Hasil akan terlihat setelah enam minggu perawatan," tambah Dr. Markowitz.

Sejatinya, merawat kulit secara rutin wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit, tak hanya demi mencegah kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Baca juga: Lawan Penuaan Kulit, Ini Perawatan Wajah Paling Banyak Dilakukan saat Pandemi

BERNADETTE JEANE WIDJAJA | REAL SIMPLE | MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."