Kenali 4 Penyebab Kulit Belang Lengkap dengan Tips Meratakannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
Ilustrasi Kulit Belang Karena Sinar Matahari/Canva

Ilustrasi Kulit Belang Karena Sinar Matahari/Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKulit belang adalah kondisi di mana sebagian area kulit menggelap atau memiliki warna kulit tidak merata. Meskipun sering dianggap sebagai masalah kecantikan, kulit belang sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor. 

Biasanya, kondisi ini tidak menyebabkan rasa sakit atau gejala fisik lainnya. Namun pada beberapa orang, kulit belang dapat mempengaruhi aspek psikologis seperti menurunnya rasa percaya diri karena penampilan kulit yang berbeda. Sebenarnya apa sih yang menyebabkan kulit menjadi belang?

Berikut lima penyebab umum kulit belang yang perlu kamu ketahui, serta meluruskan beberapa mitos yang berkaitan dengan kondisi ini.

1. Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Salah satu penyebab utama kulit belang adalah paparan sinar matahari yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (UV) dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit. Paparan sinar UV yang tidak terlindungi dapat memicu produksi melanin yang berlebihan di area tertentu, menyebabkan kulit belang. Oleh karena itu, penggunaan tabir surya dengan SPF yang memadai sangat penting untuk melindungi kulit kamu dari efek buruk sinar matahari.

Baca Juga : Pilih-pilih Tabir Surya yang Cocok buat Anak

2. Perubahan Hormon

Perubahan hormon dalam tubuh juga memainkan peran besar dalam munculnya kulit belang. Ini biasanya terjadi selama kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal, atau selama masa pubertas. Perubahan hormon dapat mempengaruhi produksi melanin. Sehingga menyebabkan penumpukan pigmen di area tertentu yang menyebabkan perubahan warna kulit alias kulit belang.

3. Inflamasi dan Cedera Kulit

Cedera atau peradangan pada kulit, seperti jerawat parah yang meninggalkan bekas luka atau luka bakar juga dapat memicu respons tubuh untuk memproduksi lebih banyak melanin sebagai bagian dari proses penyembuhan. Hal ini bisa mengakibatkan area kulit yang terkena cedera atau peradangan menjadi lebih gelap dari pada kulit di sekitarnya.

4. Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Tidak Tepat

Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat, terutama yang mengandung bahan-bahan keras atau tidak cocok untuk jenis kulit kamu, dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. Sebagai respons, kulit mungkin akan memproduksi lebih banyak melanin, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan warna kulit.

Terkait dengan kulit belang, ada beberapa mitos yang perlu diklarifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpaham di masyarakt. Salah satu mitos sering dipercayai masyarakat adalah penggunaan scrub kulit sesering mungkin dapat membantu menghilangkan kulit belang. Padahal tidak demikian sebab penggunaan scrub kulit yang terlalu sering malah akan merusak lapisan kulit dan menyebabkan iritasi.

Langkah-Langkah yang Bisa Kamu Coba untuk Membantu Meratakan Kulit Belang

1. Gunakan Tabir Surya dengan SPF yang sesuai setiap kali kamu keluar rumah, bahkan saat cuaca mendung.

2. Gunakan skincare dengan kandungan vitamin C, asam kojik, asam glikolat, atau retinol karena dapat membantu meratakan warna kulit.

3. Hindari Paparan Matahari Berlebihan

4. Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan 

5. Gunakan Pelembap untuk membantu menjaga kelembapan kulit 

6. Hindari Merokok dan Minum Alkohol Berlebihan 

7. Istirahat yang cukup untuk meregenerasi kulit dan menjaga keseimbangan hormon

Jika kamu ingin mengatasi kulit belang, penting untuk memahami terlebih dahulu penyebabnya dengan baik.

Baca Juga : 3 Bahan Alami untuk Meratakan Kulit Belang

Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli perawatan kulit professional. Sebab mereka dapat memberikan rekomendasi yang tepat sesuai dengan jenis dan kondisi kulit kamu. Jangan sekedar mengikuti trend. Selalu ingatlah bahwa perawatan kulit yang tidak hati-hati berpotensi memunculkan kerusakan kulit.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."