Tobatenun Menjelma dalam Koleksi Resort Wear, Pakai Teknik Celup Perwana Alami

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Tobatenun bersama rumah pewarnaan alam Jabu Borna meluncurkan koleksi resort wear pertama bertajuk 'Terbit'/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Tobatenun bersama rumah pewarnaan alam Jabu Borna meluncurkan koleksi resort wear pertama bertajuk 'Terbit'/Foto: Cantika/Ecka Pramita

IKLAN

Sebagai social enterprise, Tobatenun dengan penuh kesungguhan selalu mengutamakan nilai-nilai yang lebih tinggi daripada sekadar penjualan. Tobatenun berkomitmen tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, namun juga dalam membangun dan mengembangkan komunitas. Hal ini tercermin melalui kehadiran rumah komunitas, yaitu Jabu Bonang dan Jabu Borna, yang menjadi pijakan utama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan. 

Melalui hadirnya rumah komunitas ini, Tobatenun memberikan dukungan dan peluang bagi anggota masyarakat untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi mereka. Tobatenun meyakini bahwa melalui sinergi dan kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan, dapat bersama-sama mencapai perubahan yang positif.

Mengangkat Kreativitas Penenun 

Tobatenun bersama rumah pewarnaan alam Jabu Borna meluncurkan koleksi resort wear pertama bertajuk ‘Terbit’/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Pada peluncuran koleksi 'Terbit' ini, Tobatenun juga dengan bangga turut memamerkan karya-karya tenun kreasi yang bertajuk 'Pancarona' yang merupakan kolaborasi antara Tobatenun dan mitra partonun yang merupakan praktisi seni dalam rumah komunitas Jabu Bonang. Tobatenun meyakini bahwa budaya harus terus berkembang dan berevolusi agar tetap lestari. 

Oleh karena itu, mengangkat kreativitas penenun menjadi salah satu upaya Tobatenun dalam mengembangkan dan mempertahankan seni tradisi bertenun. Melalui upaya ini, Tobatenun berharap bahwa Tenun Batak dapat semakin bersaing dengan lebih baik di pasaran, memperoleh apresiasi yang lebih luas, dan terus berkembang dengan gemilang.

“Perjalanan kami dimulai pada tahun 2018 yang diawali dari tekad dan harapan sederhana yaitu melestarikan kain tradisional Batak. Tobatenun dibangun tak pernah sekadar sebuah bisnis, lebih dari itu kami memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat kewirausahaan para pembuat ulos di desa-desa tradisional di Sumatera Utara melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, menghidupkan kembali teknik dan motif ulos yang hampir punah. Dalam menjalankan bisnis, kami menerapkan program penjualan yang adil bersama rekan-rekan pengrajin tenun dan pemasok kami. Selain itu, kami juga turut serta membantu mengembangkan potensi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan sosial dan perempuan.” 

Dalam kesempatan yang sama Catharina Widjaja, CEO of Alun Alun Indonesia menyampaikan kreasi terus mendukung para pelaku industri kreatif untuk terus melestarikan budaya Indonesia, berinovasi agar terus menciptakan kreasi baru dan dapat memberikan apresiasi, kecintaan, dan rasa bangga terhadap produk lokal, sehingga dapat terus menarik berbagai pengunjung lokal maupun mancanegara.

Pilihan Editor: Keindahan dan Eksplorasi Kain Tenun di JFT 2023, Versatile dan Tak Lekang Zaman

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."