Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengulik Semangat Green Beauty dari POV Pengunjung Jakarta X Beauty 2025

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi Green Beauty/Foto: Pexels

Ilustrasi Green Beauty/Foto: Pexels

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah kamu, Green Beauty adalah gerakan untuk mengambil peran dalam penciptaan produk kosmetik dengan bahan yang alami dan aman bagi tubuh Istilah kecantikan hijau mengacu pada produk kecantikan yang bersumber, diproduksi, dan dikemas secara etis dan berkelanjutan, yang ramah terhadap planet ini.

Istilah etis berarti menggunakan bahan-bahan alami, tidak beracun, dan tidak adanya bahan hewani atau produk sampingan hewani dalam produk kecantikan kita. Misalnya, menggunakan sampo bebas sulfat dan sampo bebas silikon.

Mengapa harus ramah lingkungan?

Sekarang, mengapa itu penting? Memelihara dan mengolah hewan sangat merugikan lingkungan. Nah, bukan hanya hewan yang diuntungkan karena tidak dilibatkan dalam persamaan ini, tetapi menggunakan bahan-bahan berbasis tanaman juga lebih baik bagi planet ini. 

Bahan kimia keras seperti sulfat dalam sampo, kondisioner, atau produk kecantikan lainnya menguras air, sumber daya alam, dan habitat serta menghasilkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada hampir semua sektor lainnya. Selain itu, tidak baik bagi lingkungan untuk mengolah bahan kimia berbahaya yang muncul dalam beberapa produk kecantikan. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan sampo bebas sulfat, kondisioner bebas sulfat, dan lainnya.

Penasaran dengan pendapat para beauty enthusiast tentang Green Beauty? Berikut kata para pengunjung Jakarta X Beauty 2025 yang berhasil dihimpun Cantika. 

Adinda, 24 tahun

Adinda, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Sabtu, 5 Juli 2025/Foto: Cantika/Silvy Riana Putri

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Aku tahu tentang Green Beauty karena kebetulan aku lulusan jurusan lingkungan. Aku tahu tentang itu sejak 2020 atau 2021. Jadi, aku berusaha mengurangi sampah, sebelum total untuk menghilangkan sampahnya. Seperti di event kecantikan ini, aku buang kemasan produk skincare serum dan micellar water yang sudah habis. Kemasannya ada yang bahan kaca sampai plastik.

Dengan adanya tempat pembuangan seperti ini semacam membantu mengurangi (sampah). Jadi, kita lebih tahu pengolahannya gimana. Karena jika dibuang sembarangan, nanti ada oknum yang memanfaatkan kembali menjadi tidak semestinya. 

2. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Selain buang kemasan produk skincare sesuai jenisnya di tempat yang tepat, aku coba ikutan beberapa (program) di akun-akun Instagram, yang gerakannya kita mengumpulkan beberapa kemasan produk skincare yang udah habis, lalu ditukar dengan produk baru. Menurut aku, itu sangat bermanfaat dan orang jadi lebih tertarik ngumpulin sampah produk skincare dan makeup-nya, jadi ga buang sembarangan. Dulu, aku juga ikutan acaranya Rekosistem. Aku juga dah coba refill cushion, tapi menurut aku tetap ada sampahnya. 

3. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia 

Jadi, harapan aku untuk Green Beauty di Indonesia adalah aku pengen banget ada station untuk tempat kita refill produk skincare dan makeup. Kita sebagai konsumen cukup bawa kemasan produk aja gitu. Secara ekonomis juga lebih mengurangi (biaya produksi) produsen untuk packaging (kemasan). Menurut aku, hal itu bisa berdampak mengurangi harga buat konsumen.

Alya, 24 tahun

Alya, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Sabtu, 5 Juli 2025/Foto: Cantika/Silvy Riana Putri

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Aku tahu tentang Green Beauty dari 2020-an, seperti membuang produk kemasan skincare sama makeup di tempat khusus. Soalnya jika dibuang sembarangan, jadi menyatu dengan sampah organik, tidak terurai semestinya. Aku juga tahu tentang Green Beauty dari Instagram, kek ada tempat ngumpulin sampah skincare, kita ngirim ke mereka, nanti kita dapat poin.

2. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Selain buang sampah produk skincare di event-event kecantikan kek gini, aku juga sudah coba refill cushion. Ada juga brand kek The Body Shop, kita bawa beberapa kemasan produk yang sudah habis, nanti dapat poin trus ditukar produk sejenis atau lainnya.

3. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia 

Harapan aku dengan sustainable beauty adalah semua brand aware dengan isu lingkungan. Jadi, ga cuma promo harga aja, tapi aksi CSR sustainablity-nya lebih banyak lagi. Semoga semua brand kecantikan lebih aware, dan semua drug store bisa nerapin sistem poin bawa kemasan produk yang sudah habis ditukar dengan produk yang sama atau lainnya. 

Sheila Umar, 29 tahun

Sheila Umar, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Sabtu, 5 Juli 2025/Foto: Cantika/Silvy Riana Putri

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Aku tahu tentang Sustainable Beauty sejak empat tahun lalu, 2020-2021. Ga tahu-tahu banget, cuma aware aja. Salah satu cara yang aku tahu membuang sampah produk skincare dan makeup yang habis sesuai jenisnya dan tempatnya. 

2. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Misal di event beauty ini, aku buang sampah produk skincare toner, moisturizer, ada yang dari bahan plastik sampai kaca. Soalnya kalau ga dibuang di tempat yang benar-benar wadahnya, worry juga (bisa disalahgunakan).

Biasanya aku tahu tentang sustainable beauty dari sosial media. Info-info yang lewat di akun medsos aku aja. Jadi, sejuah ini yang aku baru lakukan adalah milah-milah sampah produk kecantikan.

3. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia 

Harapan aku untuk Sustainable Beauty di Indonesia adalah sampah komestik udah banyak banget, jadi lebih banyak tempat refill. Setahu aku, yang baru melakukan hal itu baru beberapa brand. Kalau bisa ke depannya, semua brand kecantikan melakukan hal itu. Jadi, kita ga terlalu numpuk sampah kecantikan di rumah. Kadang kita baru buang sampah kemasan skincare dan makeup itu pas ada event seperti ini, jadi kita harus nunggu. Atau kita manfaatin aplikasi, baru nanti diambil.

Vita 27 Tahun

Vita, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Minggu, 6 Juli 2025/Foto: Cantika/Lanny Kusumastuti

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Yang aku tahu green beauty dari brand, brand ajak (costumer) tuker tempat dan kasih promo diskon untuk pembelian selanjutnya.

2. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Kalau soal refill kosmetik, aku khawatir takutnya enggak higienis. Aku mendukung banget kalau ada program dari brand untuk mengurangi sampah kosmetik. Aku sendiri sudah ikut program dari Sociolla yang mengumpulkan sampah bekas kosmetik. Lumayan juga bisa dapat poin untuk dipakai lagi buat belanja.

Silvi 23 Tahun

Silvi, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Minggu, 6 Juli 2025/Foto: Cantika/Lanny Kusumastuti

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Aku tahu soal green beauty, aku juga ikut program dari Sociolla, ada box di mana kita bisa kumpulin tempat kosmetik bekas. 

2. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Walau pun programnya sekarang sudah enggak ada, aku masih kumpulin sampah-sampah kosmetik aku. Menurut aku program ini belum efektif untuk mengurangi sampah kosmetik, karena masih belum banyak yang melakukan (pengumpulan sampah kosmetik) itu. 

3. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia?

Harapannya, semoga setiap brand bisa melakukan pengumpulan sampah kosmetik juga dan mengajak customer-nya untuk lebih aware juga. 

Dinda, 25 Tahun

Dinda, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Minggu, 6 Juli 2025/Foto: Cantika/Lanny Kusumastuti

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Aku tahu green beauty sejak lama. Untuk mendukung kegiatan ini, biasanya mengembalikan kemasan bekas pakai ke brand, misalnya seperti Avoskin, mereka punya program kalau kita mengembalikan kemasan bekas pakai, nanti bisa dapat gratis produk baru.

Kalau dari aku program seperti ini lumayan membantu daripada sampah-sampah ini dibuang ke TPS, kayaknya sayang banget. Sampah plastik dan kaca ini masih bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang baru, jadi mengurangi timbunan sampah sih. 

2. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia?

Harapannya, pengen ada lagi kegiatan pengumpulan sampah kosmetik di mall-mall agar mudah dijangkau. Kegitan seperti ini juga mengurangi rasa bersalah membuang tempat bekas kosmetik yang kita pakai.

Ria, 22 Tahun 

Ira, pengunjung Jakarta X Beauty yang ditemui Cantika, Kamis, 3 Juli 2025/Foto: Cantika/Ecka Pramita

1. Dari mana awalnya kamu tahu soal Green Beauty?

Kalau secara definisinya sih enggak, saya justru tahunya dari acara-acara kecantikan seperti di JxB ini karena saya termasuk ikut. 

2. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Kontribusi yang paling kecil bisa aku lakukan biasanya aku tukarkan kemasan kosong, nah aku biasanya membawa beberapa kemasan bekas produk skincare dan kosmetik ke acara kaya gini seperti yang lagi aku bawa juga. Kalau misalnya packaging yang enggak bisa ditukarkan bisa dipakai jadi tempat barang misalnya. Benar-benar dipilah sampah kosmetik dan bukan. 

3. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia?

Sebagai generasi muda, aku berharap kegiatan kaya gini bisa makin banyak meng-influence orang lain. Selain itu gerakan kaya gini tuh jangan hanya digaugkan di kota-kota besar saja, tetapi juga di daerah agar semua bisa melakukan. 

Angeline, 25 Tahun

Angeline, narasumber Cantika soal Green Beauty/Foto: Doc. Pribadi

1. Apa yang kamu lakukan untuk mendukung Green Beauty?

Saya beberapa sengaja mengumpulkan sampah botol bekas skincare saya yang lama. Biasanya di offline store seperti sociolla sering mengadakan campaign untuk menukarkan sampah tersebut menjadi reward membership. Sekarang beberapa komunitas pecinta lingkungan juga mengadakan campaign secara online, jadi saya kadang mengikutinya.

2. Apakah yang sudah kamu lakukan bisa memberikan kontribusi? 

Secara signifikan mungkin belum terlihat karna saya sering lupa untuk menukarkan botol itu sehingga menjadi menumpuk dan orang rumah sering membuangnya. Tetapi jika saya melakukannya secara rutin pasti memberikan pengaruh yang signifikan. Apalagi jika gerakan ini di ikuti oleh banyak masyarakat lain.

3. Harapan kamu untuk keberlangsungan Green Beauty di Indonesia?

Agar lebih banyak menyuarakan dan memberikan edukasi terkait hal seperti ini. Atau bisa mengganti packing mereka menjadi ramah lingkungan.

Pilihan Editor: Saat Pramono Anung dan Teuku Riefky Harsya Kunjungi Booth Jakarta X Beauty 2025

SILVY RIANA PUTRI | LANNY KUSUMASTUTI | CAROLYN NATASHA DHARMADHI | ECKA PRAMITA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement