4 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi menyusui. MomTricks

Ilustrasi menyusui. MomTricks

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selama menyusui sangat penting untuk menjaga pola makan. Selain memenuhi kebutuhan gizi seimbang dan minum air yang cukup, ada beberapa makanan yang berdampak buruk pada kualitas air susu ibu (ASI). Sebab ada kandungan bakteri atau bahan beracun yang bisa ditransfer dari ASI ke bayi. Apa saja itu? Berikut beberapa makanan yang harus dihindari ibu menyusui yang perlu kita ketahui bersama.

1. Sayur Mentah

Hindari sayuran mentah seperti kol, kembang kol, dan brokoli jika Anda sedang menyusui. Pertama, sayuran tersebut sulit dicerna dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal pada ibu dan bayinya.

Alasan kedua, sayuran mentah mungkin mengandung bakteri atau pestisida berbahaya yang dapat ditransfer melalui ASI ke bayi.

Untuk menghilangkan risiko ini, cara yang tepat adalah dengan memasak sayuran terlebih dahulu. Selain itu, sayuran mentah tertentu seperti kol, brokoli, atau bawang dapat menyebabkan peningkatan produksi gas pada bayi sehingga menyebabkan bayi rewel.

2. Kafein

Ketika dikonsumsi oleh ibu menyusui, kafein dapat berpindah melalui ASI ke bayi yang memiliki metabolisme yang belum matang. Hal ini dapat menyebabkan bayi lekas marah, gelisah, dan sulit tidur.

Selain itu, asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi baik pada ibu maupun bayinya. Sebaiknya batasi atau hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi saat menyusui.

Sebagai gantinya, pilihlah teh herbal bebas air atau kafein untuk memastikan kenyamanan ibu menyusui dan bayinya.

Baca juga: Ibu Tak Perlu Cuci Puting Payudara Sebelum Menyusui, Ini Alasannya

3. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

Ikan yang mengandung kadar merkuri tinggi adalah logam beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Merkuri terakumulasi dalam ikan melalui rantai makanan, dengan ikan predator yang lebih besar biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi. Contoh ikan dengan kandungan merkuri tinggi termasuk hiu, ikan todak, king mackerel, dan tilefish.

Dengan mengonsumsi ikan ini dapat menyebabkan keracunan merkuri, mempengaruhi sistem saraf, perkembangan otak, dan fungsi kognitif. Untuk meminimalkan risiko, disarankan untuk menghindari atau membatasi asupan ikan merkuri tinggi, dan sebagai gantinya, pilihlah alternatif rendah merkuri seperti salmon, udang, dan nila untuk diet yang lebih sehat.

4. Rempah

Herbal tertentu diyakini memiliki efek menekan laktasi, tetapi dampaknya bervariasi dari orang ke orang. Beberapa herbal, seperti peppermint, sage, dan peterseli, secara tradisional dianggap dapat mengurangi suplai ASI jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini terbatas, dan efeknya mungkin tidak signifikan bagi semua orang.

Untuk ibu menyusui yang ingin mempertahankan atau meningkatkan suplai ASI mereka, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau konsultan laktasi sebelum menggunakan obat herbal apa pun. Mereka dapat memberikan saran dan merekomendasikan cara yang aman dan efektif untuk mendukung laktasi sambil memastikan kesehatan ibu dan bayinya

Pilihan Editor: Pekan ASI Sedunia, Ibu Menyusui Tidak Disarankan Pakai Bra Berkawat

AN NISA RISTIANTI | TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."