Mengetahui Pelecehan Seksual Seperti yang Dialami Putri Pinkan Mambo, Lakukan 8 Langkah Berikut Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock

IKLAN

Ketika seseorang yang Anda kenal telah mengalami pelecehan seksual, mungkin sulit untuk mengetahui apa yang harus dikatakan atau dilakukan. Seringkali, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah membuat diri Anda tersedia. Penting juga untuk secara aktif mendengarkan apa yang mereka katakan jika mereka ingin berbicara.

Berusahalah untuk mendukung dan tidak menghakimi dan yakinkan mereka bahwa Anda memercayai mereka. Penting juga untuk mengingatkan orang yang Anda cintai bahwa apa yang terjadi bukanlah kesalahan mereka dan bahwa mereka tidak melakukan apa pun yang pantas atas apa yang terjadi pada mereka. Seringkali, penyintas kekerasan seksual akan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Anda juga harus memberi tahu mereka bahwa Anda menyesal hal ini terjadi pada mereka. Dengan melakukan itu, Anda menunjukkan bahwa Anda berempati dengan situasi mereka dan mampu mengakui bagaimana penyerangan tersebut berdampak pada kehidupan mereka.

Terakhir, ingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri dan jika mereka membutuhkan dukungan Anda, Anda akan selalu ada untuk mereka. Berikut adalah langkah untuk mendukung korban pelecehan seksual seksual.

1. Tetap tenang

Merasa marah atau bahkan terkejut dengan apa yang dialami teman atau anggota keluarga Anda adalah hal yang wajar, tetapi mengungkapkan emosi ini dapat menyebabkan orang yang Anda cintai mengalami lebih banyak rasa sakit atau bahkan kebingungan. Dengarkan apa yang dikatakan orang yang Anda cintai tanpa ledakan emosi yang besar.

Juga, menahan diri dari membuat ancaman terhadap pelaku. Meskipun Anda mungkin merasa mendukung, komentar seperti ini hanya dapat menambah stres pada situasi.

2. Minta Izin

Kebanyakan orang ingin memeluk orang yang telah menjadi korban. Namun, penting untuk diingat bahwa orang ini mungkin tidak ingin disentuh. Akibatnya, pastikan Anda meminta izin sebelum memeluk teman atau anggota keluarga Anda.

Anda juga harus menahan diri untuk tidak meletakkan tangan Anda di lengannya atau memegang tangannya sampai Anda meminta izin. Cukup bertanya, "Bolehkah aku memelukmu?" berjalan jauh dalam membangun kembali rasa aman dan kendali orang yang Anda cintai.

Kemudian, jika teman Anda menolak, hargai keputusan itu. Jangan pernah mencoba memaksa orang yang Anda cintai untuk memeluk Anda. Ini melanggar rasa otonomi mereka dan menghilangkan kendali mereka.

3. Berdayakan Orang Tercinta Anda

Ingat, ketika teman atau anggota keluarga Anda diserang, mereka kehilangan kendali dalam situasi tersebut. Untuk alasan ini, Anda ingin memberdayakan mereka untuk membuat keputusan tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Hindari memberi terlalu banyak nasihat atau mencoba memperbaiki situasi. Sebaliknya, jika mereka ingin mendapatkan pemeriksaan medis atau melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwenang. menawarkan diri untuk pergi bersama mereka.

Jangan menekan mereka untuk mengambil langkah yang belum siap mereka lakukan. Sebanyak Anda menginginkan keadilan, orang yang Anda cintai perlu memutuskan langkah apa yang harus diambil dan kapan.

4. Menjaga Kerahasiaan

Ingat, pelecehan seksual ini bukanlah kisah Anda untuk diceritakan. Jadi, jangan bagikan detail pengalaman orang yang Anda cintai tanpa izin. Biarkan korban memutuskan siapa yang akan diceritakan tentang penyerangan tersebut.

Sebagian besar korban kekerasan seksual bergumul dengan banyak rasa malu dan malu. Berbagi detail pengalaman korban dengan orang lain hanya akan memperdalam luka tersebut. Berikan kesempatan kepada orang yang Anda cintai untuk memutuskan siapa yang tahu apa yang terjadi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."