5 Cara Merawat Rambut yang Diwarnai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita sedang melakukan pewarnaan rambut atau cat rambut. Freepik.com

Ilustrasi wanita sedang melakukan pewarnaan rambut atau cat rambut. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang suka mewarnai rambut, baik itu highlight, ombre, atau dicat keseluruhannya. Proses mengecat rambut bisa menyenangkan dan mendebarkan, tetapi penting untuk diingat bahwa rambut yang diwarnai membutuhkan perawatan ekstra untuk mempertahankan kualitas warna dan tampilah sehatnya. Dengan mengikuti rangkaian cara merawat rambut yang diwarnai, Anda dapat menjaganya tetap sehat, dan warna tahan lama.

Berikut cara yang disaranakn Ritu Vijayvergiya, pakar perawatan rambut dan salah satu pendiri 2.Oh!, dikutip dari laman Hindustan Times, Kamis, 20 Juli 2023.

1. Pilih Produk Perawatan Rambut yang Tepat

Gunakan sampo pewarna rambut bebas sulfat sebagai pengganti sampo biasa. Gunakan kondisioner yang melembapkan dan bebas sulfat setelah keramas. Sebab sampo dan kondisioner biasa secara teratur dapat menghilangkan kemilau warna dan mempercepat pemudarannya.

Pilihlah produk rambut yang dibuat khusus untuk rambut diwarnai karena dibuat lebih ramah dan membantu menjaga warna tetap cerah. Oleskan kondisioner tanpa bilas atau serum yang ditujukan untuk rambut diwarnai setelah keramas.

Produk rambut ini dapat membantu dengan retensi kelembapan dan perlindungan warna. Cari pula zat yang memberikan perlindungan terhadap rambut, seperti filter ultraviolet (UV) atau antioksidan.

2. Pakai Produk Perlindungan dari Sinar Matahari

Pilih sampo dan kondisioner dengan perlindungan UV untuk melindungi rambut Anda dari sinar matahari yang merusak. Saat menghabiskan waktu di luar ruangan, kenakan topi atau gunakan produk rambut pelindung UV untuk melindungi rambut Anda. Ini akan melindungi rambut Anda dari sinar matahari yang merusak dan membantu menjaga warna Anda tetap cerah.

Baca juga: 15 Rekomendasi Cat Rambut yang Praktis dengan Hasil Sempurna

3. Minimalkan Penataan Rambut dengan Alat Panas

Panas berlebih dari peralatan penataan rambut termasuk setrika datar, setrika pengeriting, dan pengering rambut dapat memudarkan warna. Kapan pun memungkinkan, biarkan rambut Anda mengering dengan sendirinya dan terapkan gaya rambut alami.

Jika Anda harus menggunakan alat penata panas, pastikan untuk menggunakan semprotan pelindung panas sebelumnya.

4. Pola Makan Seimbang dan Bergizi

Pola makan yang sehat dan seimbang dapat bermanfaat bagi seluruh kesehatan rambut Anda, bahkan rambut yang diwarnai. Rambut terutama terdiri dari protein yang disebut keratin. Sertakan makanan kaya protein dalam jumlah yang cukup yang akan memberi Anda rambut yang kuat dan sehat.

Sertakan pula makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran berwarna seperti beri, buah jeruk, sayuran berdaun hijau, paprika, dan ubi jalar karena membantu menjaga rambut dari kerusakan akibat radikal bebas.

Konsumsi juga makanan tinggi zat besi untuk mempertahankan warna rambut yang baik dan mencegah kerontokan rambut. Jaga kelembapan rambut dan kulit kepala Anda dengan minum banyak air sepanjang hari. Ini membantu menjaga warna rambut tetap cerah dan menghindari kekeringan dan kerapuhan.

5. Batasi Frekuensi Keramas dan Gunakan Air Dingin

Mencuci rambut atau keramas terlalu sering dapat menyebabkan warna memudar lebih cepat. Usahakan untuk mencuci lebih jarang, dan jika Anda melakukannya, gunakan air dingin atau suam-suam kuku, bukan air panas.

Sebab air panas dapat membuka kutikula rambut, sehingga warnanya lebih cepat luntur. Anda dapat mempertahankan kemilau dan daya tahan wana rambut dengan menerapkan langkah-langkah di atas untuk rambut yang diwarnai.

Pilihan Editor: 5 Sebab Warna Cat Rambut Lebih Cepat Pudar dan Cara Mengatasinya

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."