25 Tanda Red Flag dalam Pertemanan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

IKLAN

9. Pencapaian Anda Tidak Diperhatikan atau Tidak Dirayakan

Merayakan pencapaian satu sama lain adalah suatu esensi semua bagian dari ikatan yang mendukung. Teman yang tidak bahagia untuk Anda dan secara konsisten gagal untuk mengakui atau merayakan kesuksesan Anda, dapat membuat Anda merasa tidak diperhatikan dan tak dihargai.

Teman sejati menikmati pencapaian satu sama lain dan menawarkan dukungan dan pengakuan, daripada membuat Anda merasa pencapaian Anda tidak berarti.

10. Selalu Membuat Komentar Menyakitkan Tanpa Mempertimbangkan Perasaan Anda

Teman yang peduli dengan kata-katanya dan memperhatikan bagaimana kata-katanya dapat memengaruhi Anda menciptakan suasana pengertian dan rasa hormat dalam hubungan. Namun, jika teman Anda terus-menerus melontarkan komentar yang menyakitkan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap perasaan Anda, itu bisa sangat menyakitkan.

Perilaku ini dapat mengikis kepercayaan dan kesehatan emosional Anda dalam pertemanan.

11. Sering Menggunakan Sarkasme

Salah satu tanda pertemanan toxic adalah kerap menggunakan sarkasme atau merendahkan Anda secara konsisten merusak harga diri dan kesejahteraan mental Anda secara keseluruhan. Teman yang mendukung mengangkat dan menyemangati Anda daripada menggunakan komentar menghina atau sarkasme yang dapat membuat Anda merasa rendah diri.

Ikatan yang sehat melibatkan komunikasi yang penuh hormat dan baik hati yang menumbuhkan citra diri yang positif.

12. Beda Perilakunya saat Ada Orang Lain

Ketika teman Anda menunjukkan perilaku yang kontras saat berkelompok dibandingkan dengan saat Anda sendirian bersama, itu menyiratkan bahwa mereka mungkin merasa tidak nyaman atau tulus bersama Anda.

Mereka mungkin menampilkan kepribadian yang berbeda atau memprioritaskan pendapat orang lain daripada interaksi tulus mereka dengan Anda. Ketidakkonsistenan ini dapat membuat Anda ragu apakah Anda berada dalam pertemanan yang beracun.

13. Tidak Meluangkan Waktu untuk Mengenal Orang-Orang Penting dalam Hidup Anda

Ketika teman tidak meluangkan waktu untuk mengenalkan diri mereka dengan orang-orang penting dalam hidup Anda, itu bisa menjadi indikasi kurangnya investasi yang tulus dalam kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

Teman sejati berusaha untuk memahami dan terhubung dengan orang-orang yang berarti bagi Anda. Ketika teman Anda tidak berinvestasi dalam hubungan ini, itu bisa membuat Anda merasa dia tidak benar-benar menghargai koneksi dan pengalaman Anda.

14. Kurang Berempati Selama Masa Sulit

Ada saat-saat dalam hidup untuk memiliki teman yang memberikan empati dan dukungan. Jika teman Anda kurang berempati dan gagal memberikan dukungan yang Anda butuhkan saat Anda mengalami kesulitan, Anda bisa merasa terasing dan tidak diperhatikan.

Teman yang baik mendukung Anda, menawarkan telinga untuk mendengarkan, dan memberikan kenyamanan selama saat-saat sulit.

15. Mencegah Anda Mengejar Tujuan dan Gairah Anda

Seorang teman yang suportif mendorong Anda, membantu membangun kepercayaan diri Anda. Namun, jika teman Anda terus-menerus merusak kepercayaan diri Anda atau membuat Anda enggan mengejar tujuan dan hasrat Anda, itu bisa menjadi pertanda seseorang kecewa pada Anda. 

16. Menghindar dari Tanggung Jawab atau Kesalahannya

Mengambil tanggung jawab atas tindakan seseorang adalah aspek penting dalam menjaga hubungan yang sehat. Ketika seseorang tidak peduli untuk mengambil tanggung jawab dan malah menyalahkan orang lain atau membuat alasan, hal itu dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan dalam persahabatan.

Teman sejati mengakui kesalahan mereka, meminta maaf dengan tulus, dan berusaha menebus kesalahan.

17. Kerap Meminta Maaf dengan Tidak Tulus

Permintaan maaf sangat penting untuk menyembuhkan dan memperbaiki hubungan. Ketika seorang teman menyakiti Anda dan tidak peduli atau gagal menebus kesalahan, itu dapat meninggalkan luka emosional. Seorang teman sejati mengakui kesalahan mereka, menunjukkan penyesalan, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan, cukup menghargai pertemanan untuk bekerja menuju penyembuhan.

Baca juga: 5 Ciri Teman yang Harus Dipertahankan dan Dijaga

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."