Safron Termasuk Antidepresan Alami, Mitos atau Fakta?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Jaber Bani Taha, seorang warga Palestina menunjukan safron yang telah dipanen di rumahnya di Tepi Barat. Jaber Bani Taha pelaku budi daya safron pertama di Tepi Barat yang kini telah berkembang pesat. Xinhua

Jaber Bani Taha, seorang warga Palestina menunjukan safron yang telah dipanen di rumahnya di Tepi Barat. Jaber Bani Taha pelaku budi daya safron pertama di Tepi Barat yang kini telah berkembang pesat. Xinhua

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaSafron atau dikenal juga dengan golden spice adalah salah satu rempah termahal karena membutuhkan 75.000 bunga saffron untuk menghasilkan satu pon atau 0,5 kg rempah saffron. Saffron kaya akan rasa dan bisa digunakan baik dalam hidangan manis maupun gurih untuk menambah rasa. Bukan cuma itu, saffron juga memiliki sederet manfaat kesehatan termasuk antidepresan alami.

“Ada sejumlah studi yang meneliti potensi efek antidepresan dari safron. Beberapa di antaranya telah menemukan bahwa suplemen safron dapat memperbaiki gejala pada orang depresi ringan hingga sedang, seringkali pada tingkat yang sama dengan obat antidepresan konvensional,” kata Pratiksha Kadam, Konsultan sekaligus Ahli Diet di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani Navi Mumbai, India, dikutip dari laman Indian Express, Senin, 10 Juli 2023.

Mengapa Safron Termasuk Antidepresan Alami?

Safron mengandung senyawa bioaktif, termasuk crocin, safranal, dan picrocrocin, yang diyakini berkontribusi terhadap efek antidepresannya. Senyawa ini telah terbukti memodulasi neurotransmiter tertentu di otak, seperti serotonin dan dopamin, yang berperan penting dalam mengatur suasana hati.

Baca juga: Konsumsi Kentang Goreng Ada Hubungannya dengan Kecemasan dan Depresi

Manfaat Safron untuk Kesehatan Tubuh

Selain sifat antidepresan, safron juga diketahui memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, dan meningkatkan kemampuan kognitif. Berikut berbagai manfaat safron bagi kesehatan seperti yang dibagikan oleh Dr Eileen Canday, Pakar Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation, Mumbai, India.

1. Antioksidan Kuat

Safron mengandung beragam senyawa yang mengagumkan, bertindak sebagai antioksidan - molekul yang melindungi sel dari radikal bebas dan stres oksidatif. 

2. Meningkatkan Suasana Hati dan Antidepresan

Menurut penelitian, bahan safranal dan crocin tanaman crocus mungkin memiliki manfaat antidepresan dengan mempertahankan tingkat dopamin, norepinefrin, dan serotonin yang stabil.

3. Mengurangi Gejala PMS

Makan dan mencium aroma saffron tampaknya membantu mengobati gejala Pre-Menstrual Syndrome (PMS), seperti mudah marah, sakit kepala, mengidam, nyeri, dan kecemasan serta dapat membantu menurunkan kadar hormon stres kortisol.

4. Berperan sebagai Afrodisiak

Afrodisiak adalah zat atau makanan yang membantu meningkatkan libido. Saffron mungkin memiliki efek afrodisiak, terutama pada mereka yang menggunakan antidepresan, menurut penelitian. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa safron tidak boleh dianggap sebagai solusi satu-satunya untuk depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya.

Saat menggunakan safron, ingatlah bahwa sedikit saja sudah cukup. Rempah ini sangat kuat, dan menggunakan terlalu banyak dapat mengalahkan nafsu makan. Ini juga cukup mahal, jadi menggunakannya dengan hemat dapat membantu mendapatkan hasil maksimal dari setiap pembelian.

“Safron dosis tinggi bisa menjadi racun, jadi penting untuk tetap menggunakan jumlah sesuai saat menambahkannya ke makanan Anda. Jika sedang mempertimbangkan untuk mengonsumsi safron sebagai suplemen, pastikan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan Anda terlebih dahulu,” jelas Kadam. 

Pilihan Editor: 4 Makanan untuk Atasi Depresi

AN NISA RISTIANTI | THE INDIAN EXPRESS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."