Konsumsi Kentang Goreng Ada Hubungannya dengan Kecemasan dan Depresi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kentang goreng (Pixabay.com)

Ilustrasi kentang goreng (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKentang goreng adalah makanan rumahan yang disukai banyak orang. Tekstur kentang yang lembut di dalam dan renyah di luar ini biasanya disajikan sebagai lauk hidangan utama seperti burger, taco, dan pasta. Biasanya tidak ada makanan cepat saji yang lengkap tanpa seporsi kentang goreng.

Namun, ada kabar buruk bagi pecinta kentang goreng. Sebuah tim peneliti di Hangzhou, China, menemukan bahwa seringnya mengonsumsi gorengan, terutama kentang goreng, dikaitkan dengan risiko kecemasan 12 persen lebih tinggi dan risiko depresi 7 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang tidak makan gorengan.

Risiko yang terkait dengan makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng dikenal sebagai faktor risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan efek kesehatan lainnya. Hasil ini "membuka jalan dalam pentingnya mengurangi konsumsi gorengan untuk kesehatan mental," 

Studi tersebut mengevaluasi 140.728 orang selama 11,3 tahun. Setelah mengecualikan peserta yang didiagnosis depresi dalam dua tahun pertama, total 8.294 kasus kecemasan dan 12.735 kasus depresi ditemukan pada mereka yang mengonsumsi gorengan. Secara khusus, kentang goreng ditemukan memiliki peningkatan risiko depresi sebesar 2 persen dibandingkan daging putih goreng. Studi tersebut juga menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi lebih dari satu porsi gorengan secara teratur lebih cenderung adalah pria yang lebih muda.

Dampak kentang pada kesehatan mental

“Efek kesehatan dari makanan yang digoreng akan sangat bergantung pada makanan apa yang digoreng dan jenis lemak apa yang digunakan untuk menggoreng,” Dr. Walter Willett, profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan, kepada CNN melalui email. “Kentang mengkhawatirkan kemungkinan efek suasana hati karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang besar dan kemudian respons hormonal terhadap lonjakan ini. Namun, lonjakan ini sebagian ditumpulkan oleh lemak, yang akan disediakan oleh lemak dari penggorengan.”

Para ahli yang mempelajari nutrisi mengatakan hasil penelitian terbaru ini masih bersifat sementara. Tidak jelas apakah gorengan menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi, atau orang yang mengalami gejala depresi atau kecemasan beralih ke gorengan sebagai cara makan makanan yang menenangkan. 

Menurut sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition and Food Security, total konsumsi kentang rebus dan kentang goreng tidak ada hubungannya dengan depresi, kecemasan, maupun stres.

Pilihan Editor: Penderita Kista Ovarium Hindari Kentang Goreng dan 6 Makanan Ini

TIMES OF INDIA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."