Mengenal 2 Jenis Eksfoliasi Wajah, dan Seberapa Sering Perlu Melakukannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi eksfoliasi wajah. Freepik.com/Lookstudio

Ilustrasi eksfoliasi wajah. Freepik.com/Lookstudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Eksfoliasi wajah salah satu rutinitas perawatan kulit yang tak boleh diabaikan. Teknik perawatan kulit ini mengangkat sel-sel mati dari lapisan atas kulit wajah. Dengan menghilangkan lapisan kotoran tersebut dari kulit, eksfoliasi wajah membantu mencerahkan kulit dan memungkinkan produk perawatan kulit atau skincare menembus lebih dalam, sehingga bekerja lebih baik).

Menurut dokter kulit, Avnee Shah, dari New Jersey, Amerika Serikat, eksfoliasi wajah juga dapat membuat kulit lebih lembut dan mengurangi risiko jerawat. Sebab sel-sel kulit mati dapat menumpuk dan menyumbat pori-pori. Eksfoliasi wajah sangat membantu seiring bertambahnya usia dan pergantian sel yang melambat.

Akan tetapi, Dr. Shah mengingatkan untuk tidak melakukan eksfoliasi secara berlebihan karena bisa merusak pelindung penghalang kulit (skin barrier) dan membuat kulit terkelupas.

"Kamu bisa menyadari bahwa kamu melakukan eksfoliasi berlebihan ketika kulitmu menjadi merah, mengelupas, atau terasa kasar," katanya dikutip dari laman Women's Health, Senin, 6 Juni 2023.

Jika tanda itu muncul, berarti kamu perlu melambatkan ritme perawatan kulit kamu. Selain itu, dr. Shah juga memaparkan jenis-jenis eksfoliasi wajah yang perlu kamu ketahui dan waktu terbaik melakukannya.

Jenis-jenis Eksfoliasi Wajah

1. Eksfoliasi Mekanis

Biasanya, metode ini menggunakan alat seperti sikat pembersih yang bergetar atau scrub wajah untuk secara fisik mengangkat sel-sel kulit mati. Menurut Dr. Shah, jika kamu menggunakan scrub, sebaiknya pilih yang memiliki partikel lebih halus agar tidak terlalu kasar.

2. Eksfoliasi Kimiawi

Metode ini menggunakan asam alfa hidroksi (AHA) atau asam beta hidroksi (BHA) seperti asam salisilat dalam pencuci wajah atau bantalan pengelupasan kulit wajah untuk melarutkan ikatan sel-sel kulit mati. Dr. Shah juga menyebutkan bahwa retinoid juga dapat dianggap sebagai eksfoliator, karena mereka membantu meningkatkan pergantian sel.

"Jika seseorang menggunakan retinoid, mereka tidak perlu melakukan eksfoliasi," katanya.

Metode eksfoliasi wajah yang terbaik bagi kamu tergantung pada preferensi dan jenis kulit yang kamu miliki. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para ahli kulit lebih cenderung merekomendasikan eksfoliasi kimiawi daripada metode mekanis, terutama karena scrub berpotensi menyebabkan robekan kecil pada kulit.

Baca juga: Musim Hujan Tetap Perlu Eksfoliasi Wajah, Cegah Kulit Kering dan Sensitif

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."