5 Fakta Menarik Klub Kecanduan Mantan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(kiri ke kanan) Andri Mashadi, Agatha Pricilla, Chicco Kurniawan, Rachel Amanda, dan Hafizh Weda menghadiri konferensi pers serial Netflix, Klub Kecanduan Mantan di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Senin, 10 April 2023. TEMPO/Marvela

(kiri ke kanan) Andri Mashadi, Agatha Pricilla, Chicco Kurniawan, Rachel Amanda, dan Hafizh Weda menghadiri konferensi pers serial Netflix, Klub Kecanduan Mantan di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Senin, 10 April 2023. TEMPO/Marvela

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Serial komedi situasi Klub Kecanduan Mantan mengisahkan perjuangan lima orang yang terjebak dalam kisah cinta masa lalu dan mendirikan kelompok untuk menyemangati satu sama lain. Dibintangi oleh Chicco Kurniawan, Agatha Pricilla, Andri Mashadi, Hafizh Weda, dan Rachel Amanda, berikut fakta menarik Klub Kecanduan Mantan yang perlu kamu ketahui, dari proses penulisan, karakter hingga pendalaman karakter.

1. Diangkat dari Serial Podcast

Klub Kecanduan Mantan pada awalnya merupakan serial podcast 30 episode, terinspirasi dari jargon "gagal move on" yang sempat menyita perhatian warganet Indonesia pada 2012. Bagi showrunner dan kreator Salman Aristo, jargon tersebut sangat dekat dengan hidup semua orang. Ia juga merasa topik ini dapat disulap menjadi cerita yang disukai banyak orang.

Kecintaan Salman terhadap komedi situasi yang unik ikut berperan besar dalam pengembangan cerita Klub Kecanduan Mantan.

"Saya sangat suka serial komedi situasi seperti Mom dan Community, yang tidak hanya lucu dan absurd namun juga punya banyak momen yang relatable serta dramatis," ungkapnya dikutip dari siaran pers resmi yang diterima pada Selasa, 11 April 2023.

"Saat menulis Klub Kecanduan Mantan, saya mencoba menghubungkan absurditas dengan fenomena gagal move on, dan bagaimana jika ada semacam pertemuan AA (Alcoholics Anonymous) untuk orang-orang yang patah hati dan kecanduan akan mantan mereka," sambungnya.

Karena Salman memilih tema percintaan sebagai fokus cerita, terutama mengenai mantan pasangan serta tahap-tahap berduka setelah putus cinta, ia bersama para produser Klub Kecanduan Mantan mencoba mencari cara menceritakan kisah tersebut dari kacamata komedi. Pada titik itulah muncul ide cerita mengenai sistem pendukung atau support system.

"Kami ingin menggambarkan sebuah cerita mengenai kenapa setelah patah hati orang-orang mencari
support system," jelas Salman. Sorotan utamanya adalah persahabatan para karakternya dibandingkan cerita cinta kelima tokoh.

2. Tantangan dan Inspirasi Menulis Cerita

Bagi Salman, tantangan utama yang ia rasakan adalah menceritakan kisah yang dekat dengan
hidup banyak orang, namun dikemas dengan komedi yang unik dan cukup absurd. Di situlah ia
menerapkan apa yang ia pelajari dari berbagai serial, termasuk The Big Bang Theory, How I
Met Your Mother, dan Friends.

"Yang ingin kami lakukan adalah tidak saja membuat serial yang menghibur namun juga memiliki pesan yang nyata dan believable. Di dalam proses penulisan, kami membuat grafik emosi untuk tahu penonton bisa merasakan apa seiring perkembangan karakter-karakternya di setiap episode, yang pada akhirnya bisa membuat penonton berempati dengan apa yang dialami Raysa dan teman-teman satu gengnya," jelasnya.

Di tengah proses penyusunan lima karakter utama, Salman mengambil inspirasi dari sejumlah
serial lain, terutama situasi komedi dan drama yang bercerita mengenai patah hati.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."