Hormon Tidak Seimbang pada Wanita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz

IKLAN

Penyebab Hormon Tidak Seimbang pada Wanita

Wanita cenderung mengalami ketidakseimbangan hormon selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, persalinan, menyusui, pra-menopause, menopause, dan pasca menopause.

Gaya hidup tertentu juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita seperti stres, obesitas, dan kesehatan pencernaan. Berikut tiga penyebab utama hormon tidak seimbang pada wanita, menurut Dr. Chaudhary Dr. Vaishali Chaudhary, Spesialis Fertilitas Senior, Cloudnine Group of Hospitals, Pune, India, seperti dikutip dari Hindustan Times, pada Sabtu, 1 April 2023. 

1. Stres

Stres adalah respons tubuh yang tidak dapat dihindari terhadap situasi sulit. Setiap orang pasti pernah mengalami stres, tetapi jika situasi stres berlangsung dalam waktu yang lama, maka hal ini dapat menyebabkan kecemasan, kenaikan berat badan, insomnia, nyeri tubuh kronis, dan kehilangan kepercayaan diri.

Di bawah tekanan, otak melepaskan CRF, sebuah hormon ke dalam aliran darah. Melalui pembuluh darah, CRF berjalan ke kelenjar hipofisis. Di sinilah, CRF menyebabkan pelepasan ACTH, hormon lain. ACTH berjalan ke kelenjar adrenal dan memicu pelepasan lebih banyak hormon lagi, kortisol.

Kortisol dapat membantumu mengatasi stres. Jika stres ringan, kortisol mencegah pelepasan CRF dan ACTH lebih lanjut. Jika stres berat, siklus ini akan terus berlanjut. Kortisol atau hormon stres dapat menyebabkan penambahan berat badan. 

2. Masalah Usus

Ada hubungan yang jelas antara usus yang tidak sehat dan ketidakseimbangan hormon. Usus sebenarnya terdiri dari seluruh saluran pencernaan dari mulut hingga usus besar, yang mengandung sekitar 10-100 triliun sel mikroba simbiotik.

Mikroba ini disebut sebagai mikrobioma usus. Bakteri baik ini memainkan peran besar dalam menjaga regulasi estrogen yang baik. Regulasi estrogen yang buruk dapat menyebabkan penyakit seperti PCOS dan kanker payudara. Ketika usus tidak seimbang, tubuh akan kesulitan untuk menyerap gizi, menyimpan lemak, dan mengatur gula darah.

Ketidakseimbangan mikrobiota usus dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit imunologis seperti psoriasis dan rheumatoid arthritis. Gejala-gejala kesehatan usus yang buruk dapat berupa gas, kembung, migrain, insomnia, dan penambahan berat badan. 

3. Obesitas

Kelebihan atau kekurangan hormon dapat menyebabkan obesitas dan sebaliknya, obesitas dapat menyebabkan perubahan hormon. Hormon leptin dan insulin, hormon seks, dan hormon pertumbuhan memengaruhi nafsu makan, metabolisme (kecepatan tubuh membakar kilojoule energi), dan distribusi lemak tubuh.

Pada individu yang mengalami obesitas, sinyal insulin tidak menentu, dan jaringan gagal mengendalikan kadar glukosa. Hal ini dapat menyebabkan perkembangan diabetes tipe II dan sindrom metabolik. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."