Gejala Menopause yang Perlu Diperhatikan, Perubahan Kulit dan Disfungsi Seksual

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi menopause. shutterstock.com

Ilustrasi menopause. shutterstock.com

IKLAN

Apa saja gejala menopause yang umum terjadi?

Perubahan besar akan terjadi pada masa ini, dan meskipun hal ini merupakan hal yang wajar, gejala menopause dapat terasa sangat membingungkan. Sama seperti gejala yang mungkin dialami saat menstruasi atau kehamilan, gejala menopause bersifat sistemik, yang berarti gejala tersebut akan menyebabkan perubahan di tempat-tempat yang diharapkan (seperti vagina) dan di beberapa tempat yang tidak diharapkan (seperti kulit).

Gejala menopause yang umum terjadi meliputi: 

1. Rasa panas dan berkeringat di malam hari

Ketika mendengar kata menopause, hal pertama yang mungkin Anda pikirkan adalah gejala vasomotor alias hot flashes. Hot flashes dapat terasa berbeda untuk setiap wanita. Gejala ini dapat berupa keringat berlebih, jantung berdebar-debar, gelisah, dan bahkan menggigil. 

2. Masalah tidur 

Selain keringat malam yang membasahi seprai yang dapat membuat kita terbangun di tengah malam karena panik, perubahan hormon juga dapat menyebabkan gangguan tidur lainnya. Wanita menopause lebih mungkin mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea, menurut Johns Hopkins Medicine. 

3. Disfungsi seksual 

Kehidupan seks selama menopause dan perimenopause kemungkinan akan mencakup beberapa perubahan yang tidak nyaman: libido rendah, kekeringan pada vagina, rasa sakit saat berhubungan seks, dan masalah orgasme adalah hal yang umum terjadi. Dampak terhadap fungsi seksual dan libido juga sering dilaporkan selama masa perimenopause. (Jangan khawatir; ada banyak perawatan menopause hormonal dan nonhormonal yang dapat membantu, serta pelumas yang dapat digunakan)

4. Rambut rontok

Penipisan rambut bukanlah gejala menopause "resmi" karena tidak terkait dengan kehilangan estrogen, kata ginekolog Mary Jane Minkin, MD, spesialis menopause dan profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Yale, tetapi hal ini masih sering dilaporkan pada awal menopause. Jika mengalami hal ini, maka kamu tidaklah sendirian.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."