Cara Menjaga Kesehatan Mental Perempuan di Lingkungan Kerja, Menurut Psikiater

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan di dunia korporat belum terlalu diperhatikan. Padahal, dengan komitmen para pemimpin terhadap kesejahteraan perempuan secara keseluruhan akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik untuk bisnis dan organisasi. Jadi, apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjaga kesehatan mental perempuan di lingkungan kerja? Jawabannya komitmen dan upaya di tingkat yang paling tinggi.

Dalam sebuah wawancara dengan Hindustan Times Lifestyle, Dr Rashi Agarwal, Psikiater, pakar kesehatan mental, pendidik, dan kreator konten, mengatakan bekerja kembali pascapandemi COVID-19 telah mempengaruhi kesehatan mental perempuan. Banyak yang melaporkan bahwa mereka stres karena berkurangnya fleksibilitas, masalah manajemen rumah tangga, dan kesulitan untuk menyerahkan tugas-tugas rumah tangga kepada orang lain ketika mereka mencoba untuk menyeimbangkan kedua pekerjaan tersebut.

"Di tempat kerja, kita harus memiliki beberapa kebijakan yang netral gender dan juga mendukung. Kesehatan mental adalah perjalanan penyembuhan diri pribadi, tetapi tentunya organisasi dapat berperan memiliki kesempatan dan gaji yang sama, mengadakan webinar kesehatan mental, memiliki asuransi kesehatan yang mendukung penyakit mental, memeriksa orang-orang jika seseorang terlihat sedih, menawarkan cuti haid berbayar, dan menawarkan cuti hamil," ungkapnya seperti dilansir dari Hindustan Times, pada Minggu, 12 Maret 2023.

Menurt dokter Agarwal, hingga saat ini, sudah banyak perusahaan yang menerapkan hal tersebut, tetapi pemerataannya masih jadi perjuangan tersendiri.

Sementara itu, Dr. Vikram Vora, Direktur Medis, Indian Subcontinent International SOS, mengatakan bahwa tantangan untuk membuat lingkungan kerja yang lebih kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental perempuan belum sepenuhnya ditangani.

Baca juga: 4 Cara Sederhana Meningkatkan Konsentrasi saat Bekerja

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com

Langkah pertama menuju lingkungan kerja yang ramah terhadap perempuan adalah menumbuhkan pemahaman tentang berbagai tantangan, tekanan, dan hambatan yang dapat memengaruhi perempuan bekerja. Hal ini harus datang dari para pemimpin, manajer, kolega dan rekan kerja.

Perempuan di seluruh dunia semakin ambisius, menunjukkan dedikasi dan kebutuhan untuk bekerja di tempat kerja yang adil, suportif, dan inklusif. Budaya keselamatan dan dukungan, yang memungkinkan perempuan bekerja untuk berbicara tentang tantangan profesional dan pribadi mereka, perlu dibangun dan dipertahankan.

"Mendorong umpan balik dan memberikan peluang pertumbuhan serta pengembangan profesional tidak lagi hanya sekadar bagus untuk dimiliki," ungkapnya.

Maka dari itu, dokter Vora menyarankan mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dan memungkinkan fleksibilitas serta memprioritaskan kesejahteraan dengan menyediakan sumber daya seperti akses ke pilihan makanan sehat, pusat kebugaran, pusat kesehatan di tempat kerja, dan konselor.

Meskipun sebagian dari hal ini mudah dilakukan, namun kesejahteraan mental yang menjadi tantangan bagi organisasi. Memiliki program bantuan karyawan saja tidak lagi cukup.

Strategi kesehatan mental yang dipikirkan dengan matang mencakup program tahunan dengan salah  tujuannya perempuan merasa nyaman mendiskusikan masalah kesehatan mental dan mencari dukungan saat dibutuhkan. Ditambah dengan sumber daya yang dapat membantu mengelola stres, seperti kelas yoga, sesi meditasi, dan pelatihan kesadaran. Hal itu dapat menjadi pengubah bagi perempuan di tempat kerja.

"Dalam praktik saya, saya telah menyaksikan peningkatan pemanfaatan layanan ini oleh karyawan perempuan ketika ditawarkan di tempat kerja. Jika tempat kerja ingin berkembang menjadi lingkungan yang ramah dan mengayomi perempuan dapat berkembang baik secara pribadi maupun profesional, maka diperlukan komitmen dan upaya pada tingkat tertinggi," ungkapnya.

Untuk menjaga kesehatan mental perempuan di lingkungan kerja, Dr Kersi Chavda, Konsultan Psikiatri, Rumah Sakit PD Hinduja dan MRC di Mumbai, India, merekomendasikan beberapa hal seperti berikut.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Perempuan di Lingkungan Kerja

1. Kurangi stigmatisasi masalah kesehatan mental dengan mengadakan program-program konstan oleh narasumber yang membahas penyakit kejiwaan yang umum seperti depresi, kecemasan, masalah tidur, dan kecanduan.

2. Berikan jam kerja yang fleksibel. Sebagian besar perempuan harus menanggung pekerjaan rumah tangga, perawatan anak dan orang tua secara seimbang. Hal ini menyita waktunya yang dapat mempengaruhi jadwal kerjanya. Jam kerja yang fleksibel bisa membantu mengatasi hal tersebut.

3. Bantu mereka selama masa menstruasi dan menopause, tawarkan dukungan dari rekan kerja atau profesional pada saat itu.

4. Sebagai konsekuensinya, ketika bayi lahir atau masih sangat muda, sediakan opsi penitipan anak di perusahaan.

5. Ciptakan budaya tempat kerja yang memungkinkan perempuan merasa diayomi dan merasa cukup aman untuk menyuarakan masalah mereka. Layanan yang ditawarkan harus dimanfaatkan dengan baik, jika tidak, Anda melakukan sesuatu yang salah dalam pelaksanaannya.

6. Meminta umpan balik tentang program atau layanan secara berkala akan membantu menyesuaikan layanan agar lebih spesifik terhadap kebutuhan perempuan.

7. Pengakuan atas pekerjaan yang telah dilakukan: berbagi dalam keberhasilan mereka. Mendukung partisipasi dalam kegiatan yang membuahkan hasil.

8. Menyelaraskan kebijakan tempat kerja menuju kesejahteraan dan memfasilitasi desain yang memungkinkan untuk kesehatan fisik dan mental serta sosialisasi.

9. Terakhir, doronglah budaya tempat kerja yang memungkinkan perempuan merasa diperhatikan dan didorong untuk menyampaikan masalah kesehatan mental mereka. Mereka perlu merasa bahwa mereka didengar dan tidak sendirian di saat mereka membutuhkan.

Pilihan Editor: 9 Tips Cepat Naik Jabatan yang Perlu Anda Ketahui

WIDYA FITRIANINGSIH | HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."