7 Kesalahan saat Putus Cinta yang Perlu Dihindari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Putus cinta memang menyakitkan. Terlebih jika Anda adalah orang yang memulai perpisahan. Untuk mengurangi rasa sakit perpisahan semakin parah, hindari sejumlah kesalahan saat putus cinta.

Sebagai seorang pelatih kencan dan pendiri Coaching Hearts Consulting, Adelle Kelleher, mengatakan telah melihat secara langsung betapa sulitnya saat-saat perpisahan. Ada banyak alasan untuk mengakhiri hubungan dan tidak ada satu pun cara yang tepat untuk memutuskan hubungan, tetapi ada banyak kesalahan umum tentang perpisahan yang biasanya dilakukan oleh orang-orang saat terbawa emosi.

Secara umum, jalan terbaik Anda menuju perpisahan yang terhormat adalah fokus untuk bersikap terbuka dan terus terang, juga menjunjung tinggi tingkat kepedulian yang pernah Anda rasakan untuk dia.

Berikut tujuh kesalahan saat putus cinta yang kerap dilakukan orang saat mengakhiri hubungan

1. Ghosting

Menghilang tanpa kabar alias ghosting dengan orang yang pernah menjalin hubungan dengan Anda salah satu kesalahan saat putus cinta yang paling keliru. Pertimbangkan dia pernah Anda sebut pasangan dan sayangi. Kecuali jika Anda merasa interaksi dengan orang tersebut membahayakan kesehatan mental, emosional, atau fisik Anda, cara bijak untuk mengakhiri hubungan adalah memberikan penjelasan atau alasan secara gamblang untuk mengakhiri hubungan Anda berdua.

2. Putus Lewat Pesan Teks

Seperti memulai hubungan dengan baik-baik, begitu pula saat putus cinta. Hindari mengakhiri hubungan melalui pesan teks, email, atau catatan post-it. Jika Anda lebih suka menuliskan perasaan Anda atau membutuhkan waktu untuk mengumpulkan pikiran dan membuat catatan, itu tidak masalah.

Namun, kuncinya di sini adalah tidak meninggalkan catatan dan lari. Mintalah caloh mantan Anda meluangkan waktu agar Anda bisa membaca kata-kata Anda tanpa interupsi sehingga Anda tetap bisa menyampaikan maksud Anda dengan tenang.

3. Putus di Media Sosial

Dengan media sosial yang ada di mana-mana, sekarang menjadi normal untuk menampilkan kehidupan baik atau buruk. Meski begitu, tidak pantas atau baik untuk putus dengan seseorang dengan cara yang menyebabkan penghinaan. Akhir dari suatu hubungan adalah antara dua orang yang terlibat bersama dan tidak perlu ditampilkan pendapat atau keterlibatan eksternal.

Baca juga: Alasan Mengapa Patah Hati Terasa Menyakitkan, Ini Penjelasannya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."