10 Kunci Pernikahan Bahagia yang Wajib Kamu Tahu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pernikahan. (Pixabay.com)

Ilustrasi pernikahan. (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu pertanyaan paling umum yang pasangan suami istri dengar saat mencurahkan isi hati adalah, "Bagaimana kita membuat pernikahan bahagia?" Jawabannya bisa rumit dan beragam dan, setelah beberapa saat, bisa mulai terdengar seperti omong kosong yang kacau. Seperti kita ketahui bersama kunci pernikahan bahagia adalah hubungan timbal balik pasangan yang saling berkomitmen, berjuang, dan menghargai. Seperti apa bentuknya? Berikut 10 di antaranya.

1. Saling Menghormati

"Tolong," "terima kasih," dan "sama-sama" bisa sangat membantu pasangan untuk mengingat bahwa kamu menghormati dan mencintainya serta tidak menganggapnya remeh.

2. Keragaman adalah Bumbu Kehidupan

Penelitian telah menunjukkan bahwa kebosanan dapat menyebabkan ketidakpuasan dalam suatu hubungan termasuk pernikahan. Mencoba sesuatu yang baru bisa sesederhana mengunjungi restoran yang tidak dikenal atau semegah perjalanan backpacking di Sri Lanka. Berbagai pengalaman yang kalian lakukan bersama akan membuat kalian tetap merasa dekat.

3. Lakukan Aktivitas Bersama

Temukan olahraga atau hobi yang kalian sukai (menonton televisi tidak masuk hitungan) dan jadikanlah hal tersebut sebagai prioritas dalam hubungan kalian. Berkemah, bersepeda, membuat lego kereta api atau apa pun itu, temukan sesuatu yang Anda sukai untuk dilakukan bersama.

4. Berdebatlah dengan Sehat

Agar perdebatan berlangsung sehat, ingatlah aturan-aturan beriikut Jangan panggil nama pasangan kamu. Ketika keadaan menjadi sulit, istirahatlah dari perdebatan. Biarkan pasangan kamu menyelesaikan kalimatnya. Jangan memulai diskusi saat kamu sedang marah.

5. Bekerja Sama dengan Pasangan

Berada dalam sebuah hubungan berarti menggabungkan diri; kamu tidak hanya menggabungkan aset, tapi juga menghadapi tantangan, mengatasi masalah hingga saling mendukung impian satu sama lain. Misalnya, jika berat badannya bertambah, daripada memaksanya untuk berdiet sendirian, daftarkan diri dalam program olahraga bersama.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."