Pemanasan Tepat Bisa Cegah Cedera Olahraga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi dua orang sedang berolahraga di stadion (Sumber: shutterstock.com)

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga di stadion (Sumber: shutterstock.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaCedera olahraga bisa dialami siapa saja, dari mulai para atlet profesional hingga masyarakat umum. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Grace Joselini Corlesa, Sp.KO memberi kiat mencegah cedera saat bermain sepakbola, salah satunya melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat.

"Mempersiapkan tubuh berolahraga dan beradaptasi dengan intensitas permainan adalah cara terbaik untuk mencegah cedera," kata dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) melalui keterangan tertulisnya, Rabu 4 Januari 2022.

Grace yang berpraktik di Sport Medicine, Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu kemudian menyarankan orang-orang melakukan latihan kekuatan otot dan latihan fleksibilitas.

Menurut dia, kurangnya latihan kekuatan otot dan fleksibilitas otot dapat menjadi faktor penyebab cedera olahraga, karenanya, penting untuk melakukan latihan penguatan otot secara berkala.

Pemilihan sepatu yang tepat juga menjadi upaya mencegah cedera olahraga. Grace mengatakan, sepatu menjadi salah satu faktor penting dalam pencegahan cedera olahraga dan peningkatan performa ketika bermain sepakbola.

Dia mengatakan, pemilihan sepatu dapat disesuaikan dengan jenis kaki dan kondisi lapangan yang akan digunakan untuk bermain sepak bola. "Tiap lapangan memiliki kebutuhan sepatu yang berbeda, terutama di bagian sol sepatu bola yang terdapat stud atau pul," kata Grace.

Kiat selanjutnya yakni melakukan penanganan cedera olahraga sampai tuntas untuk meminimalisir cedera berulang dan ini merupakan pencegahan sekunder yang sangat baik.

Grace menuturkan, dari semua jenis olahraga, sepakbola memiliki risiko gegar otak yang paling tinggi. Gegar otak adalah trauma serius yang dapat mengubah cara kerja otak, biasanya mengakibatkan sakit kepala serta sejumlah masalah pada memori, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi.

Gegar otak sering terjadi saat pemain beradu kepala dengan pemain lain ketika merebut bola, saat penjaga gawang melompat untuk menghalau bola masuk ke gawang dan mendarat di bagian kepala, atau saat kepala pemain membentur lapangan akibat jatuh karena di-tackle lawan.

Baca: Tips Kurangi Risiko Cedera Lutut Saat Olahraga

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."