Faktor Penyebab Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan, dari Usia Ibu hingga Infeksi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bayi perempuan. Canva.com

Ilustrasi bayi perempuan. Canva.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada sejumlah faktor risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB) yang wajib dicermati ibu hamil. Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Radityo Prakoso, ibu hamil yang konsumsi antibiotik bisa memicu faktor tersebut.

"Antibiotik sangat-sangat tidak dianjurkan dikonsumsi pada wanita hamil pada masa pembentukan, yaitu pada trimester pertama," ujar dia dalam konferensi Pers Peringatan Hari Jantung Sedunia "Deteksi Dini Sebagai Upaya Preventif Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Pada Anak" yang digelar daring, Rabu, 28 Agustus 2022.

Selain antibiotik, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) menyebut usia wanita saat hamil juga dapat menempatkan bayinya berisiko terkena PJB. Menurut Radityo, semakin tua usia wanita saat hamil, maka semakin dia berisiko melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan.

Faktor risiko lainnya termasuk paparan asap rokok terutama saat janin berada di trimester pertama, dan konsumsi minuman beralkohol oleh ibu. Genetik juga bisa berperan, walaupun kontribusinya tidak terlalu besar.

Selain itu, infeksi selama wanita hamil juga bisa memantik risiko tersebut. "Wanita hamil sangat rentan terkena infeksi dan berakibat fatal bila terjadi di trimester pertama," tutur Radityo.

Dia mengatakan, sebenarnya faktor-faktor risiko ini dapat dideteksi melalui skrining premarital. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya pemeriksaan ini, termasuk demi mendeteksi adanya kelainan metabolik orang tua.

Selama kehamilan, calon ibu juga dapat menjalani pemeriksaan ultrasonografi terhadap jantung janin atau fetal echo. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada usia kehamilan 18-22 minggu.

Berikutnya skrining pada bayi baru lahir bila seandainya tidak terlihat tanda-tanda janin mengalami penyakit jantung bawaan saat dalam kandungan.

"Caranya, menilai kadar oksigen atau saturasi pada tangan kanan dan kaki. Kemudian, lihat biasanya bayi baru lahir dengan menangis, tetapi kalau bayinya lahir tidak menangis, tampak kebiruan ini kita harus curiga apakah ini menderita penyakit jantung bawaan," kata Radityo.

Dia menambahkan, menurut data penyakit jantung bawaan diderita sekitar 80.000 bayi yang lahir setiap tahunnya dan seperempat dari bayi ini menderita penyakit jantung bawaan kritis yang membutuhkan intervensi berbasis bedah dalam satu tahun pertama.

"Keterlambatan diagnosis menjadi masalah atau dapat berakibat fatal bila berhubungan dengan luaran yang buruk. PJB akan menyumbang sekitar 200.000-300.000 kematian," tegas Radityo.

Bu, perhatikan betul faktor-faktor di atas agar buah hati Anda terhindar dari penyakit jantung bawaan.

Baca juga: Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir, Anak, dan Remaja

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."