Cara Nagita Slavina Menjaga Kesehatan Anak, Mengajari Personal Hygiene

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Nagita Slavina bersama suami, Raffi Ahmad, dan kedua anak mereka, Rafathar Malik Ahmad dan Rayyanza Malik Ahmad. Foto: Instagram/@raffinagita1717

Nagita Slavina bersama suami, Raffi Ahmad, dan kedua anak mereka, Rafathar Malik Ahmad dan Rayyanza Malik Ahmad. Foto: Instagram/@raffinagita1717

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjaga kesehatan dan kuman penyakit dari orang dan lingkungan sekitar sangat penting bagi Nagita Slavina. Terlebih kedua anaknya Rafathar Malik Ahmad dan Rayyanza Malik Ahmad kerap beraktivitas bersama dengan orang banyak.

Tentu saja asupan gizi seimbang, vitamin juga menjadi hal penting yang tidak bisa dibatasi karena masih dalam masa pertumbuhan. Begitu pula salah satu aspek lain yang menjadi concern Nagita ialah mengajari anak menjaga kesehatan dirinya atau personal hygiene.

"Jadi mereka juga mulai diajari cara menjaga kesehatan tubuh, peduli sama kebersihan tubuh. Pastinya juga diikutin dengan contoh dari orang tua dan lingkungan sekitar agar kebiasaannya juga terbentuk," ucap istri Raffi Ahmad dalam konferensi pers kampanye #PerlindunganKeluargaSehat, Rabu, 1 Septemer 2022. 

Nagita juga merasa membutuhkan booster untuk penyemangat sebagai ibu, salah satunya dengan support system yang baik dan juga tenaga medis yang bisa siap menerima konsultasi kapan saja, khususnya saat anak-anak mengalami sakit. "Namanya anak sakit rasa panik itu kan selalu ada ya."

Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak, Devie Kristiani 
menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar.

 “Pada umumnya, tingkat kecemasan orang tua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orang tua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orang tua yang sedemikian besar untuk anaknya," ucapnya.

Namun perlu diingat bahwa 'anak bukan miniatur orang dewasa' sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. Selain itu, dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orang tua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil. 

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc yang bisa membantu orang tua agar terhindar dari praktek swamedikasi yang kurang tepat dengan memberikan kemudahan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang benar di saat anak jatuh sakit,” tutur Devi.

Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc ini juga merupakan upaya aktif kedua belah pihak agar orang tua terhindar dari perilaku swamedikasi, yang cenderung disebabkan oleh tingkat kecemasan orang tua yang tinggi mengenai kesehatan anak.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, sebanyak 71,46 persen masyarakat Indonesia memilih untuk melakukan swamedikasi ketimbang berkonsultasi ke dokter dan angka ini pun terus meningkat sejak tahun 2017. 

Sementara itu, tingkat kecemasan orang tua terhadap kesehatan anak juga tercermin dari adanya traffic tinggi pada artikel dan informasi kesehatan terkait kesehatan anak dan keluarga di platform Halodoc, dengan lebih dari 2 juta users per bulan mengakses artikel dengan topik tersebut. 

Selain itu, rating rata-rata keyword bertopik keluarga ibu dan anak ada di 4.5, dengan artikel yang paling dicari adalah terkait informasi praktis seperti tips mengatasi demam pada anak, informasi gejala tertentu, dan pola asuh anak. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."