Fery Farhati Imbau Para Orang Tua Mengenali Emosi Anak-anak, Ini Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Istri Gubernur DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis. TEMPO/Hilman F

Istri Gubernur DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis. TEMPO/Hilman F

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketua Tim Mobilisasi Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta Fery Farhati mengajak para orang tua untuk mengenali emosi anaknya agar tidak mengambil jalan pintas tanpa menyelesaikan masalah saat emosi anak meledak atau mengamuk.

Menurut istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tantrum terjadi karena ketidaknyamanan yang dialami anak dan anak tidak bisa atau kesulitan mengetahui atau mengungkapkan apa yang dirasakannya. Oleh karena itu, memahami emosi anak dapat membantu orang tua mengantisipasi tantrum. Ia memahami bahwa mencoba mengenali emosi anak merupakan tantangan bagi setiap orang tua.

“Kadang-kadang anak mengamuk karena tidak jelas lelahnya, tapi orang tuanya masih ada acara yang ramai,” kata Fery yang juga Ibu PAUD dalam webinar kesehatan anak tantrum, Rabu, 24 Agustus 2022. 

Ia mengatakan, orang tua cenderung panik dan kesulitan berpikir tenang dan visioner saat menghadapi anak yang emosinya meledak-ledak atau kehilangan kendali.

Orang tua yang visioner dalam bertindak tidak hanya memikirkan kenyamanan atau ketenangan sesaat tetapi lebih memikirkan apa yang harus dilakukan agar kelak anak tidak melakukan hal buruk yang sama lagi.

Selain emosi anak, orang tua juga harus belajar mengenali kebutuhan anak seperti rasa aman, batasan yang jelas, keteraturan dalam hidup, keterlibatan dalam keluarga, keceriaan dan kebahagiaan.

“Saya mengajak para orang tua untuk mengingat kebutuhan anaknya melalui Bagimu, yaitu membahagiakan anak, memberikan nutrisi yang cukup dan menstimulasi anak dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya, jika ketiga poin tersebut dapat diterapkan dengan benar, maka anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan tingkatannya, meskipun tumbuh di lingkungan yang berbeda.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, diperlukan kerjasama berbagai pihak mulai dari orang tua, keluarga, guru hingga masyarakat yang saling membantu untuk menciptakan ekosistem yang mendukung anak tumbuh menjadi generasi yang sehat jasmani dan rohani.

Kemudian, mengenai tips mengenali emosi anak, para ahli kesehatan menyarankan agar orang tua mendengarkan perasaan anak dengan melihat bahasa tubuhnya, mendengarkan apa yang dikatakan dan mengamati perilakunya.

Baca: Fery Farhati Kisahkan 2 Gaun Pengantin Penuh Makna untuk Mutiara Baswedan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."