Fery Farhati Kisahkan 2 Gaun Pengantin Penuh Makna untuk Mutiara Baswedan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Mutiara Baswedan mengenakan kebaya akad nikah rancangan desainer Ikat Indonesia Didiet Maulana/Foto: Instagram/Didiet Maulana

Mutiara Baswedan mengenakan kebaya akad nikah rancangan desainer Ikat Indonesia Didiet Maulana/Foto: Instagram/Didiet Maulana

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Sepekan sudah pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Fery Farhati, Mutiara Baswedan dilangsungkan. Kesan bahagia masih menyelimuti keluarga orang nomor satu di DKI Jakarta ini. Salah satu momen yang dibagikan oleh Fery di laman Instagramnya ialah bagaimana mereka memilih gaun pengantin untuk Mutiara, baik di akad nikah maupun resepsi malam haru. 

Fery menuliskan jika tidak habis rasa syukur bila melihat ke belakang bagaimana mereka dipertemukan dengan orang baik yang sepenuh hati membantu Tia mewujudkan mimpinya tentang gaun pernikahannya. Mereka para insan kreatif yang memberi makna pada gaun yang dikenakan Mutiara Baswedan, suami, dan keluarganya.

"Sejak lama @mutiarabaswedan melihat, kebaya-kebaya karya Mas @didietmaulana sangat personal dan sesuai dengan karakter penggunanya. Tia beruntung dipertemukan dengan beliau, yang dengan sabar menggali apa yang menjadi keinginan Tia, sambil membaca karakter Tia. Kita berproses bersama sejak pemilihan bahan sampai proses perancangan. Maka jadilah gaun akad nikah yang anggun penuh dengan makna dan filosofi," tulis ibu empat anak ini. 

Dari pertemuan dengan Didiet, mereka belajar bahwa setiap kain yang dikenakan memiliki makna tersendiri. Kain sidomukti yang disiapkan untuk Tia dan Ali, menyimpan filosofi tentang kehidupan rumah tangga yang bahagia, mulia dengan masa depan yang baik. 

Sedangkan kain truntum Gurdo yang dikenakan orangtua, bermakna penuh doa dan harapan baik dari orangtua. Sementara itu, para ayah, dibuatkan jas tutup bermotif bordir lung-lungan, yang seperti sulur daun-daun, mengarahkan anak-anak tentang berproses selama hidup. 

"Terima kasih mas Didiet telah menyematkan kisah dan makna pada gaun pernikahan Tia dan juga Ali. Juga menyerasikan kami orangtua dengan baju yang tersemat doa padanya. Semoga keberkahan selalu menyertai Mas Didiet seluruh tim yang luar biasa," ujar Fery. 

Unggahan tersebut menuai komentar dari Didiet yang tak kalah terharu. "Terharu sekali membaca tulisan ini. Betul-betul dirangkum perjalanan membuat karya utk pernikahan Tia dan Ali. Mendapatkan kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mulia," tulisnya. 

"Dan Alhamdulillah semua bisa terpresentasikan sesuai diskusi. Sekali terima kasih Ibu dan Bapak, juga Tia, Ali dan orang tua Ali yang memberikan kepercayaannya kepada kami."

Kemudian.untuk gaun pengantin untuk malam hari. Mutiara mengenakan rancangan dari Didit Hediprasetyo "Sahabat lama Mas @didit.hediprasetyo adalah keberkahan lain yg kami terima. Kami hubungi Mas Didit & menyampaikan keinginan kami untuk mendapat kehormatan dirancangkan pakaian pada hari istimewa putri kami satu-satunya. Alhamdulillah, Mas Didit menyambut baik," tulisnya.

Menurut Fery, Tia selalu berbinar dan gembira bila datang ke tempat kerja Didit. Rendah hati dan hangat di setiap pertemuan. Kopi hangat selalu tersedia di setiap kunjungan. Tak banyak bicara, tapi senyum tawanya memancarkan kehangatan.

"Tia sampaikan keinginan untuk mengenakan gaun putih dgn nuansa Grace Kelly. Melalui coretan tangan Mas Didit, digambarkan tiga pilihan gaun anggun yang unik dan betul-betul diluar perkiraan kami tapi sangat sesuai, membuat kami sulit menentukan pilihan."

Tak hanya itu, melalui Didit, Fery dikenalkan terobosan padu padan lintas budaya yg memadukan kain Songket Sumatra dengan motif Parang dari Jawa. Hasilnya sudah tentu indah; sebuah gaun merah muda dengan sentuhan modern namun tetap lekat dengan nuansa budaya Indonesia. Dilengkapi Suntiang cantik karya Rinaldi A Yunardi yang mengentalkan penampilan Melayu-nya.

"Kami orangtua mengenakan kain tenun dari Riau bermotif Siku Pepanji, yg memiliki arti teguh memegang amanah. Motif tersebut menggambarkan peran ibu yg telah memegang amanah dalam melahirkan dan membesarkan anak dengan cinta kasih, hingga saatnya sang anak dipinang oleh kekasih hati untuk melanjutkan perjalanannya." lanjutnya. 

Sedangkan para ayah, memakai kain Tenun Lejo Tabir yg bermakna melindungi dalam kehidupan, serta papan motif kupu-kupu bermakna kasih sayang. Mewakili peran para ayah, yang senantiasa menjadi pelindung penuh cinta kasih kepada anak-anaknya.

"Terima kasih mas Didit, telah membuat Tia bersinar penuh kebahagiaan di hari istimewanya. Terima kasih sudah mengenalkan pada kami modesty dan humbleness. Bahwa keindahan tidak harus selalu ingar-bingar, semua akan terpancar dari pemakainya. Justru dari kesederhanaan terpancar kecantikan Tia yang sesungguhnya."

Baca: Pesan Cinta Anies Baswedan untuk Fery Farhati yang Berulang Tahun ke-51

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."