Benarkah Menopause di Bawah Usia 40 Tahun Rentan Gagal Jantung? Simak Faktanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi menopause. shutterstock.com

Ilustrasi menopause. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebuah studi mengungkapkan bahwa perempuan yang mengalami menopause dini sebelum usia 40 sepertiga lebih mungkin untuk menderita gagal jantung. Para peneliti menyelidiki apakah penurunan kadar hormon dapat membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular. 

Studi ini menganalisis data dari 1,4 juta perempuan Korea yang mengambil bagian dalam pemeriksaan kesehatan melalui Sistem Asuransi Kesehatan Nasional negara itu. Mereka yang mengalami menopause dini memiliki risiko gagal jantung 33 persen lebih tinggi, risiko fibrilasi atrium 9 persen lebih tinggi - suatu kondisi yang menyebabkan irama jantung tidak teratur - selama periode tindak lanjut rata-rata sembilan tahun. 

Sekitar 1 persen perempuan diperkirakan terkena menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Penulis studi Dr Ga Eun Nam, dari Korea University College of Medicine di Seoul, mengatakan perempuan dengan menopause dini harus menyadari bahwa mereka mungkin lebih mungkin untuk mengembangkan gagal jantung atau fibrilasi atrium daripada rekan-rekan mereka. 

"Ini mungkin motivasi yang baik untuk meningkatkan kebiasaan gaya hidup yang diketahui terkait dengan penyakit jantung, seperti berhenti merokok dan berolahraga."

Menopause menyebabkan penurunan kadar estrogen alami dan perubahan distribusi lemak tubuh, membuat perempuan lebih rentan terhadap masalah seperti tekanan darah tinggi yang meningkatkan risiko masalah jantung. 

"Kesalahpahaman bahwa penyakit jantung terutama mempengaruhi pria berarti bahwa faktor risiko spesifik jenis kelamin sebagian besar telah diabaikan. Bukti terakumulasi bahwa menjalani menopause sebelum usia 40 tahun dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung di kemudian hari.” tambahnya dilansir dari Express. 

Dia memaparkan hasil studi mereka menunjukkan bahwa riwayat reproduksi harus dipertimbangkan secara rutin selain faktor risiko tradisional seperti merokok ketika mengevaluasi kemungkinan gagal jantung dan fibrilasi atrium di masa depan.

Baca: 6 Sebab Keringat di Malam Hari, Kecemasan hingga Menopause

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."