Menetap di New York, Putri Mako jadi Sukarelawan di Museum Seni

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Putri Mako. REUTERS

Putri Mako. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usai melepas gelar kerajaannya dan pindah ke New York sejak musim gugur tahun lalu, Putri Mako dilaporkan kini menjadi sukarelawan membantu kurator di Metropolitan Museum of Art.

Putri Mako merupakan putri tertua Putra Mahkota Akishino. Mengingat hukum di Jepang mengharuskan seorang putri untuk meninggalkan keluarga kekaisaran setelah menikah dengan orang biasa, Putri Mako melepaskan gelar kerajaannya untuk menikahi Kei Komuro. Dia juga menolak pembayaran USD1,3 juta atau Rp18,7 miliar dari pemerintah Jepang, secara tradisi uang tersebut diberikan kepada wanita kerajaan yang kehilangan status kerajaan mereka ketika mereka menikah.

Menurut Japan Times, wanita berusia 30 tahun ini bekerja dalam koleksi seni museum Asia dan secara khusus terlibat dalam mempersiapkan pameran lukisan yang terinspirasi oleh kehidupan seorang biksu abad ke-13 yang melakukan perjalanan ke seluruh Jepang saat ia memperkenalkan agama Buddha.

Mantan Putri Kekaisaran Jepang, Mako dan suaminya, Kei Komuro bersiap berangkat ke New York dari Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, 14 November 2021. REUTERS/Issei Kato

Mako memenuhi syarat untuk pekerjaan itu, setelah lulus dari Universitas Kristen Internasional (di mana dia bertemu suaminya, Kei Komoro untuk pertama kali) dengan gelar di bidang seni dan warisan budaya. Dia juga belajar sejarah seni di Scotland's University of Edinburgh sebelum menerima gelar master di Art Museum and Gallery Studies pada 2016 di University of Leicester.

Saat masih menjalankan tugas kerajaan, ia kemudian bekerja sebagai peneliti khusus di Museum Universitas Tokyo.

Seorang mantan kurator di Met memberi tahu People tentang gambaran pekerjaan baru Putri Mako, "Dia memenuhi syarat dan mungkin menangani bagian-bagian dalam koleksi seni. Secara umum, ini adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak persiapan dan sering kali berarti menghabiskan banyak waktu di perpustakaan."

Putri Mako dan tunangannya, Kei Komuro mengumumkan pertunangan mereka di Tokyo, Jepang, 3 September 2017. Komuro yang bukan berasal dari keluarga bangsawan itu merupakan teman kuliah Putri Mako di International Christian University. REUTERS

Putri Mako dan Komuro bertunangan pada tahun 2013. Kini Komuro menjadi paralegal di sebuah firma hukum di New York.

Pasangan itu pertama kali mengumumkan rencana mereka untuk menikah pada September 2017, tetapi acara tersebut akhirnya dibatalkan menyusul perselisihan uang antara ibu Komuro dan mantan tunangannya terkait pembiayaan pendidikan Komuro.

Tanpa gembar-gembor yang biasanya menyertai pernikahan kerajaan, kedunya menikah pada 26 Oktober 2021. The Imperial Household Agency (IHA) menjelaskan bahwa Mako dan suaminya sekarang tidak ingin memiliki pernikahan besar "karena pernikahan mereka tidak dirayakan oleh banyak orang."

Selama konferensi pers setelah pernikahan mereka, Putri Mako berkata, "Yang saya inginkan hanyalah menjalani kehidupan yang damai di lingkungan baru saya."

Tak lama kemudian, Putri Mako dan Komuro pindah ke New York. Komuro diketahui menjadi paralegal di sebuah firma hukum di New York. Keduanya tinggal di apartemen mewah di Manhattan. Lokasi tempat tinggalnya itu dekat dengan tempat Putri Mako bekerja, hanya butuh waktu 10 menit berkendara.

Baca juga: Resmi menjadi Istri Kei Komuro, Putri Mako: Kami Yakin Mampu Hadapi Kesulitan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."