Studi: Konsumsi Protein secara Bervariasi Bisa Kurangi Risiko Hipertensi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut penelitian di Cina, dibuktikan adanya hubungan antara hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan variasi dan kuantitas protein dari delapan sumber makanan utama yang dikonsumsi peserta. Studi tersebut melibatkan lebih dari 12.000 peserta yang mengambil bagian dalam minimal dua putaran Survei Kesehatan dan Gizi Cina dan berusia rata-rata 41 tahun.

Peneliti mengukur asupan protein dengan melihat tiga hari berturut-turut makan, menilai setiap putaran berdasarkan jumlah varietas protein yang dikonsumsi, termasuk kacang polong, ikan, telur, biji-bijian, biji-bijian olahan, daging merah yang diproses dan tidak diproses, dan unggas.

Hasilnya, peserta yang mengonsumsi protein dalam jumlah tepat dan bervariasi, 66 persen lebih kecil kemungkinannya untuk risiko hipertensi di antara putaran survei.

"Di antara konsumen protein 'dalam jumlah yang tepat', mereka yang mengonsumsi protein paling banyak memiliki tekanan darah paling rendah," jelas John Higgins, MD, ahli jantung olahraga dari McGovern Medical School di UT Health Science Center di Houston, Amerika Serikat, dikutip dari Well and Good. 

Sementara itu, mereka yang makan paling sedikit dan paling banyak protein berada pada risiko terbesar untuk mengembangkan tekanan darah tinggi.

"Untuk menjaga kesehatan jantung, konsumsi makanan seimbang dengan protein dari berbagai sumber berbeda, daripada berfokus pada satu sumber protein makanan, dapat membantu untuk mencegah perkembangan tekanan darah tinggi," Xianhui Qin, MD, penulis studi, mengatakan dalam siaran persnya.

Jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana dengan meningkatkan permainan protein Anda, Dr. Higgins merekomendasikan untuk melihat konsumsi Anda setiap hari. "The American Heart Association merekomendasikan makan tidak lebih dari sekitar 5,5 ons protein setiap hari, sekitar satu hingga dua porsi, dari sumber sehat seperti tanaman, makanan laut, produk susu rendah lemak atau bebas lemak dan beberapa daging tanpa lemak dan unggas," dia mengatakan.

Protein terbaik adalah protein tanpa lemak termasuk kacang-kacangan, kedelai atau tahu, ikan, ayam tanpa kulit, daging yang sangat tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Hindari protein yang bertuliskan 'terhidrogenasi' pada label atau mengandung lemak trans atau lemak jenuh tingkat tinggi. "

 
Baca juga: Agar Lebih Sehat, Yuk Tambahkan Protein pada Camilan Harian
 
 
WELL AND GOOD
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."