4 Tips Punya Rumah Berkelanjutan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Rumah Berkelanjutan/Mande Austriono

Ilustrasi Rumah Berkelanjutan/Mande Austriono

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memulai langkah untuk lebih peduli pada lingkungan penting untuk segera dilakukan, dimulai dari rumah. Rumah memiliki peran penting dalam kehidupan, tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah juga menjadi tempat bagi pemiliknya untuk terus bertumbuh. Rumah berkelanjutan adalah rumah yang meminimalisir dampak negatif pada lingkungan. Caranya adalah dengan menerapkan efisiensi energi, mengurangi sampah dan racun lingkungan, serta penggunaan bahan dan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Bukan hanya berdampak baik pada lingkungan, penerapan rumah berkelanjutan juga memberikan dampak ekonomi, fisik dan psikologis yang baik bagi para penghuninya.

Arsitek Mande Austriono mengatakan menerapkan konsep rumah berkelanjutan memungkinkan pemiliknya untuk bukan hanya lebih peduli terhadap keberlangsungan lingkungan dengan melakukan penghematan energi dan mengurangi produksi limbah, tapi juga memberi dampak secara ekonomi dan juga sosial. "Secara ekonomi artinya rumah berkelanjutan memikirkan dengan cermat biaya terkait renovasi dan penggunaan energi dalam jangka panjang. Sementara secara sosial artinya, rumah dirancang untuk memberi rasa aman, fleksibilitas dan kenyamanan lebih bagi penghuninya, dari berbagai kemampuan dan pada tahap kehidupan yang berbeda,” kata Mande dalam konferensi pers bertajuk Beko, Mengenal Rumah Berkelanjutan pada 22 Maret 2022.

Mande memberikan empat tips untuk orang yang ingin memiliki rumah berkelanjutan.

1. Berpikir matang untuk masa depan

Dari pengalamannya sebagai arsitek, tak jarang ada klien yang masih tak tahu apa yang diinginkan. Ada yang tergiur dengan desain-desain rumah cantik dan menarik, namun tak memahami apakah rumah seperti itu memang cocok untuk mereka. Mande menyarankan untuk memahami betul hunian seperti apa yang dibutuhkan sesuai kondisi masing-masing. "Apakah penghuninya akan bertambah? Apakah rumahnya akan segera pindah? Pikirkan betul-betul."

2. Perhatikan anggaran

Ini adalah faktor krusial karena tak jarang anggaran yang ada tak sebanding dengan keinginan.

Siapkan anggaran sesuai kemampuan masing-masing. Dia menyarankan untuk membuat tiga anggaran, yakni dana untuk arsitektur membangun rumah, dana interior untuk melengkapi rumah serta dana untuk membeli perlengkapan rumah tangga sebagai pelengkap interior.

Tak jarang orang menyangka hanya perlu menganggarkan dana untuk urusan arsitektur. Soal perabot, mereka hanya mengandalkan barang-barang dari rumah sebelumnya. Sebetulnya sah-sah saja, tapi mungkin hasilnya tidak sebaik bila Anda sudah menyisihkan dana untuk perabot sesuai interior rumah baru.

Bicarakan secara detail dengan arsitek atau desainer interior soal anggaran, bila perlu berkonsultasilah untuk mengatur urusan anggaran dan pembagiannya agar hasilnya maksimal. "Dalam situasi ini, curhat saja dengan arsitek atau desainer interior agar sesuai anggarannya," kata Mande.

3. Ubah pola pikir

Cobalah menyesuaikan desain dengan anggaran, bukan sebaliknya. Jika memaksakan membuat hunian dengan desain tertentu dengan anggaran seadanya, hasilnya belum tentu maksimal dan memuaskan. Mungkin Anda dapat rumah dengan desain yang diinginkan, tapi bagian interior dan perabotannya bisa jadi tak sesuai keinginan karena anggaran sudah terkuras duluan.

4. Secukupnya alias tak perlu berlebihan

Hal ini adalah kata kunci penting, menurut Mande. Dengan membuat hunian yang secukupnya untuk setiap orang, maka tak perlu latah meniru rumah orang lain yang kebutuhannya tak sama dengan Anda. Jika aktivitas sehari-hari bisa dilakukan di hunian yang ukurannya sedang, tak perlu memaksakan ingin rumah yang sangat luas. "Hidup cukup sangat membantu dalam merencanakan rumah berkelanjutan."

Krisis lingkungan saat ini tengah menjadi perhatian kita bersama. Inilah mengapa konsep berkelanjutan menjadi langkah yang perlu diterapkan di berbagai sendi kehidupan, tak terkecuali di lingkungan rumah. Home appliances brand asal Turki, Beko, berkomitmen untuk mendukung penggunanya menjalani hidup yang lebih sehat serta berkelanjutan. Hal ini diwujudkan Beko melalui inovasi dan inisiatif yang dilakukan perusahaan, salah satunya dengan menghadirkan rangkaian produk rumah tangga yang memungkinkan penggunanya untuk hidup sehat dan berkelanjutan.

Country General Manager Beko Indonesia, Ali Cagri Gonculer mengatakan manusia terhubung dengan bumi dan alam tempat kita tinggal. Karenanya, kesehatan diri dan juga lingkungan memiliki keterkaitan dan saling bergantungan satu sama lain. Setiap aksi dan keputusan yang kita pilih, memberikan dampak besar pada keberlangsungan lingkungan di masa depan. "Menghadirkan produk rumah tangga yang ramah lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan, menjadi langkah yang Beko ambil sebagai perusahaan. Karena kami percaya, menjalani hidup yang sehat hanya mungkin dilakukan di planet yang sehat,” kata Ali Cagri Gonculer.

Tak hanya menghadirkan rangkaian produk yang ramah lingkungan, Beko juga telah menerapkan 100% kemasan daur ulang, yang juga dapat digunakan kembali pada kemasan produk kulkas dan small domestic appliances karton-nya. “Bagi masyarakat yang ingin merasakan dan melihat langsung rangkaian produk Beko yang ramah lingkungan dan mendukung hidup sehat, masyarakat dapat mengunjungi booth Beko di gelaran IndoBuildTech Hall 5B – 1A, yang berlangsung pada 22-27 Maret 2022 di ICE BSD,” kata Marketing Manager Beko Indonesia, Arlisa Ardhiani.

Baca: 5 Alasan Anda Sebaiknya Memiliki Dinding Warna Putih di Rumah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."