Pernah Alami Depresi usai Melahirkan, Reese Witherspoon: Cemas dan Tertekan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Reese Witherspoon saat menghadiri pemutaran perdana film Sing 2 di Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu 12 Desember 2021. Instagram.com/@reesewitherpsoon

Reese Witherspoon saat menghadiri pemutaran perdana film Sing 2 di Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu 12 Desember 2021. Instagram.com/@reesewitherpsoon

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris, Reese Witherspoon berbagi cerita kalau ia pernah berjuang mengalami masalah kesehatan mental, khususnya depresi usai melahirkan. Masalah tersebut muncul saat ia berusia belasan tahun hingga memicu saat melahirkan.

"Saya benar-benar mengalami kecemasan, kecemasan saya bermanifestasi sebagai depresi sehingga saya akan benar-benar tertekan. Otak saya seperti hamster di atas roda dan tidak mau lepas," kata Witherspoon. "Saya telah mengelolanya sepanjang hidup saya."

Perjuangan kesehatan mental terbesarnya datang ketika dia mulai memiliki anak. “Saya punya tiga anak. Setelah setiap anak saya memiliki pengalaman yang berbeda. Satu anak saya mengalami postpartum ringan, dan satu anak saya mengalami postpartum parah di mana saya harus minum obat yang cukup berat karena saya tidak berpikir jernih. semua," kata dia.

Aktris ini berbagi putri dan putra dengan mantan dan putra dengan suaminya Jim Toth. Saat dia membuka tentang pengalamannya mencari bantuan, Witherspoon mengatakan dia "benar-benar di luar kendali" setelah kelahiran anak pertamanya.

"Kami tidak mengerti jenis roller coaster hormonal yang Anda alami ketika Anda berhenti menyusui. Tidak ada yang menjelaskan itu kepada saya," lanjut ibu tiga anak ini.

Saat itu Reese masih berusia 23 tahun ketika memiliki bayi pertama dan tidak ada yang menjelaskan kepada saya bahwa ketika Anda menyapih bayi, hormon ikut berantakan. Ia mengaku merasa lebih tertekan daripada yang pernah dirasakan sepanjang hidupnya.

"Saya tidak memiliki bimbingan atau bantuan yang tepat, saya hanya menyerah," katanya, menambahkan bahwa dia juga tidak dapat bersama ibunya, yang bekerja sebagai perawat anak selama 35 tahun dan memiliki selalu terbuka tentang kesehatan mental - dan pada saat itu "tidak ada jenis komunikasi yang kita miliki sekarang."

Dalam live instagram Cerita Cantika episode Women's March, salah satu narasumber yaitu Novi Yulianti seorang Psikolog Klinis dan Advisor dari Mother Hope Indonesia. Dia mengungkapkan tentang faktor penyebab masalah kesehatan mental yang biasanya dialami oleh para ibu pasca-melahirkan.

"Kondisi ibu pasca-melahirkan itu luar biasa, dalam artian secara fisik tenaga telah terkuras. Kemudian setelah melahirkan juga tidak mudah ya untuk mengurus bayi ini," ucapnya di laman Instagram Cantika.com pada Selasa, 8 Maret 2022.

"Ditambah lingkungan sekitar yang punya banyak tuntutan-tuntutan tertentu terhadap sang ibu. Selain itu, faktor internal seperti emosi dan mood yang berubah sangat mempengaruhi kondisi ibu," ungkapnya kepada Sahabat Cantika. "Hal tersebut dapat menyebabkan gejala baby blues, dan apabila ini tidak segera ditangani maka akan berlanjut ke depresi usai melahirkan."

Baca:Rahasia Kecantikan Reese Witherspoon, Makan Sehat dan Rajin Cuci Muka

PEOPLE

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."