Hindari Dehidrasi saat Olahraga Lari, Dokter Sarankan Minum Setiap 20 Menit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi para pelari wanita dalam kegiatan Women's 10K/Women's 10K

Ilustrasi para pelari wanita dalam kegiatan Women's 10K/Women's 10K

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Olahraga lari masih menjadi salah satu olahraga yang disukai masyarakat. Walau saat pandemi ini berkerumun dilarang, berbagai lomba lari virtual masih dilaksanakan oleh berbagai komunitas atau organisasi. Para pelari profesional dan amatir pun kerap ikut andil mencoba daya tahan mereka dalam berolahraga.

Sports Medicine doctor at Royal Sports Performance Center, Sophia Hage mengatakan ada dua hal yang kerap dilupakan para pelari, yaitu pemanasan (streching) dan pendinginan (cooling down).

Dia mengungkapkan kedua hal ini sangat lah penting. "Jika tidak ada pemanasan akan memungkinkan terjadinya cedera serta keluhan-keluhan cepat merasa pusing, pegal-pegal, dan lainnya," katanya dalam konferensi pers Women's 10K 2022 pada 8 Maret 2022.

Selain kedua hal tersebut, Sophia Hage juga mengungkapkan bahwa ketika sedang berolahraga. Banyak perempuan yang lupa untuk mengisi kembali cairan tubuh dengan minum air mineral. Mereka cenderung mengabaikan hal tersebut, meskipun tidak merasa haus akan tetapi sebenarnya tubuh mengalami dehidrasi. "Sebenarnya tubuh kita mengalami dehidrasi jika 10 hingga 15 menit melakukan aktivitas yang lebih dari biasanya," katanya.

Konferensi pers Women's 10K 2022 pada 8 Maret 2022/Women's 10K

Dehidrasi bisa membuat performa seseorang dalam berolahraga menurun. Ketika tubuh tekah kehilangan 1-2 persen cairan dari berat badan, maka akan menyebabkan rasa haus, perasaan tidak nyaman, peningkatkan denyut jantung, dan performa olahraga yang menurun. Untuk itu, Sophia Hage menyarakan agar masyarakat rutin minum 250 mililiter air atau sekitar 1 gelas setiap 20 menit.

Acara tahunan Women's 10K kembali hadir pada 2022. Kegiatan ini mengajak seluruh perempuan untuk memulai dan menjalankan hidup aktif serta sehat yang dimulai hari ini, esok, dan dapat memberikan dampak. Melalui kegiatan lari, Women’s 10K mencoba untuk terus memberdayakan, mendorong, serta mengajak seluruh perempuan untuk tidak takut dalam memulai dan merasa terlambat untuk bergerak aktif. Dalam konferensi pers yang diadakan, Women's 10K mengundang para perempuan-perempuan hebat sebagai narasumber.

Sebagai kegiatan dan gerakan yang diperuntukan bagi seluruh perempuan di Indonesia, Women’s 10K selalu melangkah dan berlari di samping mereka untuk mendukung para perempuan mencapai garis finish bersama dengan kemampuannya masing-masing. Melanjutkan kampanye yang disuarakan oleh Women’s 10K pada tahun sebelumnya, #MoveYourWorld yang berfokus pada pengembangan diri sendiri untuk bisa bergerak aktif dan memberikan dampak bagi sekitarnya. Tahun ini, Women’s 10K ingin mendorong seluruh perempuan untuk melangkah bersama dan mendukung satu sama lain untuk bergerak menjadi lebih sehat melalui olahraga lari.

Baca: Olahraga Jalan Kaki hingga Lari Bisa Redakan Cemas dan Stres, Kata Psikolog

DIAH RETNO ANDANI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."