Earbud atau Ponsel yang Kotor Bisa Sebabkan Jerawat di Telinga, Kata Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jerawat tak hanya muncul di area wajah atau punggung, juga bisa muncul di telinga. Jerawat di telinga biasanya disebabkan meningkatnya produksi minyak, pori-pori tersumbat, bakteri, atau peradangan. Menurut Dermatolog di Cornell-New York Presbyterian Medical Center, Marisa Garshick, terkadang jerawat telinga bisa muncul begitu saja.

Tetapi, faktor-faktor tertentu juga dapat membuat jerawat telinga lebih mungkin berkembang, misalnya sering menggunakan earbud atau ponsel yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, terutama jika perangkat tidak dibersihkan secara teratur.

"Tidak membersihkan ponsel secara teratur juga dapat mentransfer bakteri, yang dapat menyebabkan jerawat," katanya, seperti dikutip dari Livestrong.

Penumpukan kotoran telinga juga dapat berperan karena kotoran dapat menyebabkan penumpukan minyak dan penyumbatan pori. Lalu, bagaimana mengatasi jerawat di telinga ini?

Memencet jerawat jelas tidak boleh karena bisa berkontribusi pada munculnya peradangan, jaringan parut, dan meningkatkan kemungkinan infeksi, kata Garshick. Anda bisa mengoleskan gel perawatan mengandung benzoil peroksida untuk membunuh bakteri dan mengurangi kemerahan, menurut Akademi Dermatologi Amerika (AAD).

Kompres hangat yang diterapkan selama 10-15 menit juga dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.

Selain itu, jauhkan earbud dari telinga sementara waktu. Jika terasa menyakitkan, menghindari headphone akan meminimalkan gesekan di area tersebut. Jangan oleskan pasta gigi di telinga karena bisa mengeringkan dan mengiritasi. Beberapa pasta gigi mengandung bahan-bahan yang benar-benar dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk masalah jerawat.

Untuk pencegahannya, rutin membersihkan telinga dan menghindari masuknya kotoran dari luar. Usahakan juga untuk menjaga kebersihan benda-benda yang masuk atau dekat telinga.

Bersihkan earbud atau ponsel secara teratur serta biasakan mendisinfeksi ponsel. Jika menduga ada penumpukan kotoran telinga, membersihkan saluran telinga tersebut juga dapat membantu. Tetapi sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter alih-alih menggunakan metode DIY seperti mengorek sendiri menggunakan cotton bud. Melakukan hal itu benar-benar dapat mendorong kotoran lebih jauh ke dalam telinga Anda.

Meskipun jerawat telinga bisa membuat tidak nyaman, biasanya tidak perlu khawatir. Namun, Anda harus menemui dokter jika memiliki benjolan seperti jerawat yang lunak, gatal, mudah berdarah, atau tampaknya tidak hilang dengan sendirinya, kata Garshick.

"Ada benjolan merah lain yang bisa terjadi di telinga yang mungkin menyerupai jerawat, tetapi sebenarnya merupakan lesi kulit prakanker atau kanker," jelasnya.

Cari bantuan medis untuk jerawat di telinga yang disertai dengan demam atau rasa sakit yang meningkat. Ini bisa menjadi tanda jerawat telah terinfeksi dan membutuhkan antibiotik, imbau Garshick.

Baca juga: Tanda-tanda Gendang Telinga Bermasalah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."