Mengenal Sofia Jirau, Model Down Syndrome Pertama di Iklan Victoria's Secret

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sofia Jirau, model down syndrome pertama dalam kampanye iklan Victoria's Secret. Foto: Instagram/@sofiajirau

Sofia Jirau, model down syndrome pertama dalam kampanye iklan Victoria's Secret. Foto: Instagram/@sofiajirau

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Model asal Puerto Rico, Sofia Jirau mencetak sejarah. Ia menjadi model dengan down syndrome pertama yang tampil dalam kampanye iklan Victoria's Secret. Perempuan 25 tahun itu merupakan salah satu dari 18 model yang tampil untuk iklan koleksi terbaru, "Love Cloud" yang dirilis pada Hari Valentine.

Dalam akun Instagram resminya, Jirau mengatakan menjadi model Victoria's Secret seperti mimpi yang jadi kenyataan.

Suatu hari saya memimpikannya, saya mengerjakannya dan hari ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya akhirnya bisa memberi tahu Anda rahasia besar saya... Saya adalah model Victoria's Secret pertama dengan Down Syndrome," tulis Jirau mengumumkan dengan penuh semangat dalam di Instagramnya, Senin, 14 Februari 2022. 

Ia memulai debut model di Puerto Rico pada tahun 2019. Di tahun yang sama, ia meluncurkan toko pakaian daring miliknya, Alavett. Kata tersebut terinspirasi dari i love it (saya menyukainya) yang juga menjadi frasa favorit Jirau, menurut situs web tersebut.

Pada Februari 2020, sebulan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, Jirau untuk kali pertama menjadi model di New York Fashion Week. Karier modeling-nya terus berkembang selama pandemi, bahkan jumlah pengikutnya di media sosial terus bertambah. Saat ini, ia memiliki 239 ribu pengikut. 

Tak hanya fokus menjadi model, Jirau juga vokal menyuarakan tentang down syndrome. Dia diketahui membuat kampanye "No Limits" dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang down syndrome, yang akhirnya menarik perhatian para eksekutif Victoria's Secret.

Merek pakaian dalam itu telah mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi tuduhan "eksklusif." Aktris Jameela Jamil mencap Victoria's Secret sebagai “perusahaan transphobic, fat-phobic yang menetapkan untuk mengecualikan sebagian besar wanita.” Bintang sepak bola Megan Rapinoe mengatakan bahwa merek tersebut pernah memiliki pesan yang “patriarkal dan seksis.”

Kini Victoria's Secret melakukan rebranding besar-besaran, dan baru-baru ini menunjuk "tangan kanan" Anna Wintour, Raúl Martinez sebagai direktur kreatif barunya. Kampanye “Love Cloud” yang menampilkan Sofia Jirau adalah proyek besar pertama Martinez untuk Victoria's Secret. Dalam sebuah pernyataan, Martinez memuji “semangat inklusif” di lokasi syuting kampanye.

Selain Sofia Jirau, kampanye tersebut mencakup model dengan latar belakang yang beragam dan semua bentuk dan ukuran yang berbeda. Itu juga menampilkan seorang wanita dengan rambut abu-abu dan seorang wanita berpose dengan kruk.

Baca juga: Ini Alasan Bella Hadid Kembali jadi Model Victoria's Secret setelah Rebranding

PAGESIX | NEW YORK POST

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."