Oriini Kaipara, Pembawa Acara TV Pertama dengan Tato Wajah Suku Maori

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Oriini Kaipara telah berkiprah di industri media Selandia Baru selama lebih dari 2 dekade. Sebelumnya, ia bekerja di TVNZ1, maori Television, dan Mai FM. Awal tahun ini, ia meninggalkan TVNZ1 untuk bergabung dengan Channel Three dengan harapan dapat membentuk masyarakat bikultural yang positif di Selandia Baru. Instagram/oriinz

Oriini Kaipara telah berkiprah di industri media Selandia Baru selama lebih dari 2 dekade. Sebelumnya, ia bekerja di TVNZ1, maori Television, dan Mai FM. Awal tahun ini, ia meninggalkan TVNZ1 untuk bergabung dengan Channel Three dengan harapan dapat membentuk masyarakat bikultural yang positif di Selandia Baru. Instagram/oriinz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Oriini Kaipara mencetak sejarah dalam penampilan pembaca berita. Jurnalis asal Selandia Baru itu menjadi orang pertama bertato wajah yang membawakan program televisi nasional.

Oriini Kaipara membawakan acara buletin pukul 6 sore untuk program Newshub di TV Channel Three.

"Saya sangat gembira. Saya sangat senang," kata Kaipara saat dia tahu dia akan mengisi slot primetime, dikutip dari CNN, 2 Januari 2022. "Ini kehormatan besar. Saya tidak tahu bagaimana menghadapi perasaan ini."

Orrini Kaipara membawakan acara primetime selama pekan Natal, meskipun tugasnya akan berlanjut hingga awal Januari dan dia mengatakan mungkin dipanggil lagi di masa depan.

Perempuan berusia 38 tahun itu sudah menjadi pembawa acara permanen pada buletin pukul 16:30 "Newshub Live", dan sebelumnya membuat sejarah pada tahun 2019 saat bekerja di TVNZ, ketika ia menjadi orang pertama dengan tato wajah Maori yang menyajikan program berita TV arus utama.

Oriini Kaipara didapuk sebagai pembawa acara buletin pukul 6 sore untuk program Newshub di TV Channel Three. Instagram/oriinz

Dalam tradisi orang Maori, yang merupakan penduduk asli Selandia Baru, tanda wajah ditato di dagu untuk perempuan dan dikenal sebagai moko kauae, sedangkan untuk pria menutupi sebagian besar wajah dan dikenal sebagai mataora.

"Ini jelas merupakan langkah maju, dan peningkatan. Jika ada tujuan bagi saya, itu akan menjadi pembawa acara prime time, dan itu terjadi," katanya kepada Stuff.

"Kami memiliki tim yang bagus di Newshub, saya tidak merasakan tekanan seperti dulu ketika saya pertama kali memulai jurnalisme."

Oriini Kaipara sebelumnya bekerja di Mori Television dan siaran dengan radio Mai FM, menurut Evening Standard. Ibu empat anak dari Auckland itu berharap penampilannya akan mendorong perempuan Maori lainnya untuk memasuki industri jurnalisme.

EKA YUDHA SAPUTRA | CNN | STUFF | EVENING STANDARD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."