Berkaca dari Kisah Novia Widyasari, Simak Cara Mendampingi Teman yang Depresi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi depresi. Shutterstock

Ilustrasi depresi. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jagat media sosial viral dengan tanda pagar #savenoviawidyasari. Novia Widyasari ditemukan meninggal di dekat makan ayahnya di Mojokerto, pada 2 Desember 2021. Perempuan 23 tahun itu diduga bunuh diri dengan cara menenggak racun di dekat makam tersebut.

Salah satu kolom di Twitter menyebutkan bahwa Novia Widyasari bunuh diri karena depresi karena diperkosa hingga hamil oleh pacarnya. Pacarnya ini disebut sebagai anggota polisi berinisial R.

Kabar terbaru yang dikutip dari Tempo, kepolisian dikabarkan telah menangkap anggota polisi berinisial R dalam kasus bunuh diri Novia Widyasari, mahasiswi asal Mojokerto. Sumber Tempo mengatakan R yang disebut sebagai pacar Novia Widyasari ini, telah ditahan dan akan segera diproses secara pidana maupun etik.

“Akan dilakukan proses pidana dan kode etik terhadap pelaku atas nama R,” kata sumber tersebut, Sabtu, 4 Desember 2021. Sebelumnya, Kepolisian menyatakan R merupakan anggota polisi dari Polres Pasuruan.

Sumber Tempo tersebut menyebutkan bahwa R diduga melanggar Pasal 348 juncto 55 KUHP tentang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin. "Ancaman hukuman maksimalnya 5 tahun penjara," ucapnya.

Sumber tersebut mengatakan sebelum meninggal bunuh diri, korban Novia bersama dengan R diduga telah melakukan aborsi sebanyak dua kali. Aborsi diduga dilakukan dengan cara meminum obat. Pada upaya aborsi kedua sekitar Agustus 2021, korban diduga mengalami pendarahan.

Saat teman curhat karena masalah kesehatan mental, seperti depresi, hindarilah bersikap reaktif. (Pexels/Ramil Ugot)

Berkaca dari kisah Novia yang kabarnya tidak mendapat support system dari keluarga besar (pamannya) atas masalah yang menimpa dia, perlu dipahami bahwa diperlukan empati yang luas saat mendampingi teman atau keluarga yang sedang depresi.

Depresi bisa menyerang siapa saja. Namun, itu masih merupakan penyakit yang banyak orang tidak mengerti. Orang-orang berbicara tentang penyakit mental lebih dari biasanya. Meski begitu, masih ada stigma yang melekat pada kesehatan mental.

Stigma kerap menghalangi banyak orang untuk terbuka tentang depresi. Jika Anda memiliki teman yang mengalami depresi, mungkin sulit untuk mengetahui apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka. Berikut adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu teman yang mengalami depresi.

1. Belajar soal depresi

Hal pertama yang harus dilakukan jika Anda ingin membantu seseorang dengan depresi adalah belajar lebih banyak tentang penyakitnya. Jika Anda tidak pernah menderita depresi, akan sangat sulit untuk berempati dengan seseorang yang mengalami depresi. Ada banyak informasi via online yang sangat bagus yang dapat Anda rujuk. Jadi, lakukan riset dan Anda akan lebih siap untuk menawarkan bantuan dan dukungan kepada teman Anda.

2. Jangan anggap enteng

Depresi bukanlah sesuatu yang seseorang dapat keluar darinya. Anda tidak dapat memperbaiki masalah dengan satu malam yang baik, misalnya. Saat Anda berbicara dengan seseorang yang mengalami depresi, jangan coba-coba menganggap enteng kondisi tersebut. Depresi adalah penyakit serius. Anda tidak akan bisa membantu orang yang depresi dengan menyuruh mereka untuk bergembira atau menenangkan diri dan melupakannya.

3. Menjadi pendengar yang baik

Ketika orang mengalami depresi, mereka sering merasa sangat terisolasi. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki siapa pun yang dapat mereka ajak bicara tentang masalah mereka. Anda dapat memberi tahu siapa pun bahwa Anda sedang pilek dan Anda akan mendapatkan simpati. Tetapi sulit bagi orang yang depresi untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Berada di sana untuk teman Anda dan biarkan mereka yang berbicara. Dorong mereka untuk berbicara tentang penyakit mereka, tetapi jangan mencoba menawarkan solusi langsung. Dukungan Anda adalah hal terpenting yang Anda tawarkan.

4. Dampingi untuk mendapat bantuan profesional

Jika seseorang sangat tertekan, penting bagi mereka untuk mencari nasihat profesional. Ada kelompok pendukung dan konselor yang dapat memberikan bantuan. Seseorang dengan depresi berat mungkin juga perlu minum obat untuk meringankan kondisinya. Dorong teman Anda untuk berbicara dengan dokter mereka. Cobalah untuk membuat teman Anda mengerti bahwa depresi adalah penyakit yang dapat diobati. Ini bukan sesuatu yang harus diperjuangkan oleh teman Anda sendiri.

5. Tawarkan bantuan praktis

Orang yang depresi terkadang mengabaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin menemukan bahwa mereka tidak memiliki cukup makanan di rumah mereka, atau mereka tidak melakukan pekerjaan rumah tangga. 

Anda tidak dapat menyembuhkan depresi seorang teman, tetapi Anda dapat menawarkan bantuan praktis. Jika Anda akan berbelanja, tanyakan kepada teman Anda apakah mereka membutuhkan sesuatu. Jika Anda tahu bahwa mereka tidak makan, tawarkan untuk memasak makanan untuk mereka. Hal-hal kecil seperti ini bisa menjadi penghiburan besar bagi seseorang yang mengalami depresi.

Catatan Redaksi:

Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri atau mengetahui ada orang yang mencoba bunuh diri, segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Akses laman www.intothelightid.org/cari untuk mendapatkan layanan kesehatan mental. Pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.

Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri juga dapat menghubungi Yayasan Pulih di nomor telepon (021) 78842580. Ada pula Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan di nomor telepon (021) 500454, dan LSM Jangan Bunuh Diri di nomor telepon (021) 9696 9293.

Baca: Kenali Gejala Depresi, Tidak Dapat Duduk Tenang Salah Satunya

M. ROSSENO AJI | INTREPID MENTAL HEALTH

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."