Latihan Kewirausahaan Bisa Bantu Anak Belajar Berpikir Kritis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi peningkatan kualitas tenaga kerja dari lulusan SMK dan Pendidikan Vokasi. Foto: freepik

Ilustrasi peningkatan kualitas tenaga kerja dari lulusan SMK dan Pendidikan Vokasi. Foto: freepik

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Asep Sukmayadi mengatakan ada beragam manfaat yang akan dirasakan anak dengan belajar soal dunia wirausaha sejak dini. "Kewirausahaan mampu melatih pelajar untuk berpikir kritis dan kreatif guna mengatasi problematika di tengah masyarakat," katanya pada Konferensi Pers Virtual pada 6 November 2021.

Belajar soal kewirausahaan juga dinilai Asep bisa menanamkan karakter kemandirian sebagai Pelajar Pancasila khususnya kepada peserta didik SMA/SMK.

Mengajarkan kewirausahaan pun bagian dari upaya untuk mengembangkan potensi talenta muda Indonesia. Hal itu pun sejalan dengan salah satu sasaran pengembangan talenta dan prestasi peserta didik di dalam manajemen talenta nasional yang dilakukan oleh Pusat Prestasi Nasional.

Sebelumnya, Prestasi Junior Indonesia (PJI) dengan dukungan dari Citi Foundation, PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), dan PT Marsh Indonesia (Marsh Indonesia) terus mempromosikan konsep kewirausahaan dan menggali potensi bisnis generasi muda melalui program Student Company (SC). Inisiatif yang telah melibatkan 13.358 pelajar SMA/SMK sejak 12 tahun lalu ini memfasilitasi pengembangan keterampilan berwirausaha para peserta melalui pengalaman langsung mencetuskan dan mengoperasikan usaha mikro di sekolah.

Konferensi pers virtual ‘Indonesia Student Company of the year Competition pada 6 November 2021/ISCC 2021

Pada implementasi tahun ini, 549 pelajar dari 9 kota/kabupaten di Indonesia ditantang membuat ide bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di komunitas serta mengoptimalkan teknologi digital dalam strategi dan operasionalnya.

Sebagai penutup rangkaian program SC 2021, Indonesia Student Company of the Year Competition (ISCC) 2021 memilih tim terbaik yang akan memperoleh kehormatan mewakili Indonesia pada kejuaraan bisnis tingkat Asia Pasifik tahun depan. Selama empat tahun terakhir, pengusaha muda Indonesia telah berprestasi gemilang dengan masuk ke dalam jajaran tiga besar bisnis terbaik se-Asia Pasifik.

Asep mengatakan pemerintah mengapresiasi dan mendukung konsistensi PJI dan mitra-mitra perusahaan dalam melanjutkan Program Student Company dan kompetisi ISCC 2021. "Apalagi program tahun ini berfokus pada transformasi digital dalam berwirausaha. Tidak hanya relevan menjawab tantangan perubahan zaman, kami juga yakin optimalisasi teknologi dalam memajukan bisnis akan turut berkontribusi mengurangi pengangguran muda di Tanah Air,” kata Asep Sukmayadi.

Temuan Bank Indonesia menyebut 87,5 persen UMKM terdampak pandemi COVID-19, dan sekitar 93,2 persen mengalami penurunan penjualan dan cash flow operasional - lantaran tidak melakukan transformasi digital. Bahkan, Bappenas menyebut, lebih dari 90 persen UMKM tidak menggunakan komputer dan hanya 10 persen yang menggunakan internet dalam menjalankan usahanya. Belajar dari kenyataan tersebut, pelatihan dan pendampingan yang SC 2021 bawakan diperluas mencakup pemanfaatan teknologi dalam menjalankan usaha (kewirausahaan digital).

Chairman of the National Board Prestasi Junior Indonesia, Siddharta Moersjid mengatakan para pelajar, sebagai bagian dari golongan generasi Z, memiliki keunggulan karakter ‘true digital natives’ yang terpapar internet, jejaring sosial, dan penggunaan piranti seluler sejak dini. "Kami meyakini, kedekatan generasi Z dengan teknologi mampu memberikan sudut pandang yang unik, tetapi efisien dan jitu dalam memecahkan kendala di lingkungan mereka. Dengan pendekatan ini, harapan kami, ide bisnis dari para pelajar peserta SC 2021 bisa terus tumbuh menjadi UMKM yang solid dan terus berkembang,” kata Siddharta Moersjid.

Selama periode program, guru serta relawan dari mitra PJI ikut terlibat aktif dalam memberikan pendampingan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Para pelajar partisipan pun berkesempatan mengeksplorasi secara langsung bagaimana dunia usaha yang sesungguhnya, memperoleh gambaran lebih baik tentang keterampilan masa depan yang dibutuhkan untuk sukses, dan mulai mempertimbangkan kewirausahaan sebagai pilihan karir potensial.

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengungkapkan pemberdayaan generasi muda, terutama dalam ranah edukasi dan literasi keuangan serta pembekalan kewirausahaan, merupakan fokus kegiatan sosial kemasyarakatan Citi Indonesia yang tertuang dalam inisiatif global Citi Foundation, yaitu Pathways to Progress. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan kerja dan peluang ekonomi bagi generasi muda berpenghasilan rendah dan rentan,” kata Puni.

Puni berharap program ini mampu meningkatkan peluang kerja generasi muda melalui rangkaian pelatihan dan pendampingan, khususnya terkait literasi digital dalam konsep kewirausahaan,” ungkap Puni.

Sementara itu, Brand and Marketing Communications Manager PT AIG Insurance Indonesia, Gusni Puspitasari menyampaikan, AIG berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan solusi berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang. “Ada peningkatan kualitas dan pengetahuan siswa dalam berwirausaha sambil menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan serta komunitas sekitar dalam mendesain produk dan segala aspek bisnisnya,” kata Gusni yang berharap SC 2021 bisa membantu generasi muda untuk meraih potensinya dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di masa depan.

Douglas Ure, Presiden Direktur dan CEO PT Marsh Indonesia mengatakan dirinya percaya bahwa pemberdayaan generasi muda melalui peningkatan keterampilan kewirausahaan akan berdampak luas. "Tidak hanya untuk masa sekarang, namun juga untuk generasi mendatang dan masyarakat luas di Indonesia,” ujarnya.

Baca: 3 Kunci Pengasuhan Anak Ala Mona Ratuliu, Sabar Konsisten dan Kepo

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."