Alergi Pakaian Penyebabnya Tidak Hanya dari Baju, Kenali Tandanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaAlergi pakaian juga dikenal sebagai dermatitis kontak tekstil disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu zat dan reaksi alergi. Dokter kulit Ophelia Veraitch menjelaskan bahwa pakaian dan kain tertentu dapat membuat kulit Anda gatal dan meradang. Alergi pakaian bisa lebih sering terjadi pada bulan-bulan musim dingin karena kain sintetis dan bahan seperti wol yang sering digunakan dalam pakaian musim dingin.

Ada dua penyebab alergi pakaian yang berbeda, yakni reaksi iritasi dan reaksi kekebalan yang tertunda. “Reaksi iritasi terhadap serat kain lebih sering terjadi pada serat sintetis seperti nilon, poliester, dan spandeks daripada serat alami seperti linen, sutra, dan katun. Sementara reaksi kekebalan yang tertunda, atau alergi kontak, disebabkan oleh bahan kimia yang ditambahkan ke kain selama produksinya," ujar Veraitch dilansir dari Express.

Yang terakhir biasanya disebabkan oleh bahan finishing yang digunakan dalam industri pakaian untuk memproses kain termasuk resin finishing formaldehida, penghambat api dan pewarna seperti para-phenylenediamine. Dokter menjelaskan bahwa bahan finishing ini ditambahkan untuk membuat pakaian Anda tahan air dan tahan terhadap kerutan dan susut.

Dia juga memperingatkan bahwa penyebab lain yang mungkin membuat Anda mengalami alergi mungkin adalah detergen yang Anda gunakan.

Untuk mengenali tanda Anda mengalami alergi pakaian, dokter menunjukkan ruam merah, gatal dan bersisik yang 'sangat tidak nyaman' pada kulit sebagai gejala utama. Bila Anda mengalami alergi pakaian, akan ada ruam pada kulit, kulit menjadi kemerahan, dan kulit akan gatal. Anda juga akan merasa mata Anda berair, serta pilek.

Kadang-kadang gejala alergi itu muncul dalam beberapa jam setelah pakaian bersentuhan dengan kulit, di lain waktu bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu. Area yang paling mungkin terkena dampak adalah tempat-tempat di mana kulit berada dalam kontak terdekat dengan pakaian, di mana kain bergesekan dengan kulit.

Area yang paling sering terkena alergi pakaian menurut dokter adalah bagian belakang lutut, ketiak (area di bawah sendi tempat lengan terhubung dengan bahu), selangkangan dan bokong. Rasa gatal yang terus-menerus terkait dengan kondisi ini dalam beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi kulit atau bahkan menjadi tanda kondisi lain yang lebih parah.

Baca: Jangan Anggap Remeh Alergi Susu, Bisa Hambat Pertumbuhan Anak

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."