Cara Raisa Mencegah Osteoporosis, Konsumsi Makanan Sehat dan Olahraga Outdoor

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Raisa, penyanyi. Instagram/@raisa6690

Raisa, penyanyi. Instagram/@raisa6690

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjelang hari osteoporosis sedunia yang jatuh pada 20 Oktober setiap tahunnya, Bayer meluncurkan kampanye bertajuk “Prevent Osteoporosis in HER 30s: I AM Smarter, Stronger, Happier” secara virtual yang bertujuan untuk mengedukasi semua orang, terutama para perempuan di Indonesia agar mewaspadai penurunan masa tulang.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh CDR pada 6 kota besar di Indonesia, perempuan Indonesia tidak pernah menganggap bahwa kalsium itu penting dan tidak menganggap kesehatan tulang itu relevan dengan usia 25-30 tahun.

Pada usia 30 inilah baik perempuan maupun pria memasuki puncak kepadatan tulangnya. Namun, perempuan memiliki risiko empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Jika sedari dini seorang prempuan tau dan menjaga kesehatan tulang, maka saat usia 30 tahun ke atas, dia tidak perlu khawatir menderita osteoporosis.

“Gejala osteoporosis pada tahap awal tidak ada gejala. Namun pada tahap lanjut bisa sakit punggung yang disebabkan tulang belakang patah atau hancur, penurunan tinggi badan dari waktu ke waktu, kemudian postur tubuh yang membungkuk dan tulang mudah patah,” ujar Spesialis Gizi Dokter Luciana B. Sutanto dalam webinar yang diselenggarakan oleh Bayer pada Selasa, 19 Oktober 2021.

Dokter Luciana juga mengungkapkan bawah risiko perempuan terkena osteoporosis adalah karena kurangnya kesadaran akan kesehatan tulang ketika usia muda/Foto: Euginia Communication

Dokter Luciana juga mengungkapkan bawah risiko perempuan terkena osteoporosis adalah karena kurangnya kesadaran akan kesehatan tulang ketika usia muda. Selain itu, perempuan pada umumnya mengalami peningkatan pengeroposan tulang setelah menopause, yaitu ketika kadar estrogen turun tajam.

Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tingginya risiko osteoporosis dalam tubuh seseorang, yaitu kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan minum alkohol atau soda, serta takut terkena sinar matahari.

Seperti halnya yang dilakukan penyanyi Raisa, yang mengungkapkan jika dirinya mulai sadar akan edukasi pentingnya kesehatan tulang sejak dini. “Konsumsi makanan sehat yang bagus nutrisinya, terus abis itu kita berolahraga supaya dapet sinar matahari dan yang pasti suplemen atau CDR bila perlu,” ujar Raisa dalam menjaga kesehatan tulang sangat penting untuk kesehatan dan mendukung aktivitasnya dalam jangka panjang.

Raisa Andriana mengungkapkan jika dirinya mulai sadar akan edukasi pentingnya kesehatan tulang sejak dini/Foto: Euginia Communication

Pencegahan osteoporosis dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, karena kalsium adalah salah stu zat pembentuk tulang. Makanan yang kaya akan kalsium, misalnya ikan teri, brokoli, tempe dan tahu.

Selain itu, melakukan aktivitas dan latihan fisik secara rutin dan teratur. Olahraga meningkatkan integritas tulang, membantu mengurangi jatuh dengan cara meningkatkan tonus otot dan keseimbangan, serta dapat mengurangi risiko patah tulang hingga 40 persen.

Sebuah penelitian pada tahun 2010, mengungkapkan bahwa rata-rata asupan kalsium orang Indonesia hanya mencapai 254 mg/hari. Seharusnya tubuh dapat mengonsumsi kalsium 1000-1200 mg/hari. Asupan kalsium dan vitamin D dipengaruhi secara negatif oleh diet atau faktor lain terkait dengan gaya hidup. “Suplementasi dapat mengkompensasi kekurangan asupan kalsium vitamin D untuk kesehatan tulang,” ujar Luciana.

“Suplemen cukup penting karena supaya semua nutrisi yang dibutuhkan badan itu tercukupi. Wanita itu harus lebih kuat untuk mencintai diri sendiri supaya bisa menjalani semua tugas wanita yang multirole, harus bisa jadi ini jadi itu. Dengan edukasi yang tepat, bisa membantu mencegah osteoporosis sejak dini. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tutup Raisa.

Baca: Nostalgia Usaha dan Kerja Keras jadi Penyanyi, Raisa Pamerkan Foto Imut SMP

ANDINI SABRINA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."