Waspada Mata Kering Karena Sering Lihat Layar, Periksa Mata Secara Rutin

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti anjuran dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut setidaknya enam bulan sekali, kondisi mata juga sebaiknya dicek secara rutin. Sebab, ada gangguan pada mata yang terjadi tanpa disadari karena tidak bergejala, seperti mata kering.

"Yang punya gejala mata kering hanya 40 persen, sisanya tidak bergejala. Mereka tidak sadar, untuk mengetahuinya harus ditemukan oleh dokter mata. Sebaiknya setiap enam bulan sekali periksa ke dokter mata," kata dokter spesialis mata Damara Andalia, konferensi pers Antisipasi Risiko Mata Kering dari Combiphar, Rabu 7 Oktober 2021.

Mata kering adalah penyakit yang sering ditemui dan bisa dipicu oleh berbagai faktor. Penyakit ini terjadi ketika produksi dan kualitas air mata yang bersifat sebagai pelumas menurun, bila tidak diatasi dapat menimbulkan komplikasi luka terbuka pada lapisan luar pelindung mata alias kornea.

Menurut Damara, kadang kala mata kering yang tidak bergejala baru ditemukan ketika pasien sedang melakukan pemeriksaan tubuh secara menyeluruh. Sindrom mata kering sering terjadi pada orang-orang di atas usia 50 tahun, terutama perempuan pasca menopause. Namun, tidak menutup kemungkinan mata kering juga dialami oleh mereka yang usianya lebih muda. "Jika ditemukan sejak awal, terapinya juga akan lebih mudah," kata Damara.

Setiap orang bisa mewaspadai sindrom mata kering dengan mengenali gejala subjektif yang dirasakan sendiri, seperti rasa tidak nyaman pada mata, terasa berpasir, lengket dan kemerahan.

Bila merasakan gejala tersebut, coba ubah gaya hidup yang bisa memicu sindrom mata kering seperti mengurangi paparan layar gawai terlalu lama atau terpapar pendingin udara secara langsung dalam waktu lama. Selanjutnya, temui dokter untuk mendapatkan penilaian objektif. "Nanti diperiksa lebih komprehensif untuk memastikan apakah betul mata kering atau sindrom ringan, atau masuk penyakit berat," katanya.

Dokter akan memeriksa apakah ada abnormalitas pada air mata, yakni dari penguapan air mata, volume air mata, kekentalan air mata dan analisis kelenjar minyak air mata.

Baca: Mata Lelah Bisa Bikin Sakit Kepala, Terapkan Aturan 20-20-20

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."