Hari Batik, Mencintai Warisan Budaya Melalui Museum Batik Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaHari Batik Nasional 2 Oktober diperingati setiap tahun sebagai tindak lanjut dari tercatatnya Batik Indonesia sebagai UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.

Pamong Budaya Ahli Muda pada Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Archangela Y. A mengatakan pengertian tersebut menjelaskan bahwa batik merupakan kerajinan tangan tradisional dalam bentuk kain yang kaya akan nilai budaya takbenda, yang pengetahuannya diwariskan dari generasi ke generasi di Jawa dan wilayah lainnya sejak abad ke-16, dan semakin dikenal pada pertengahan 1980an.

"Batik dibuat dengan cara menorehkan bentuk titik dan garis menggunakan lilin malam panas pada sehelai kain menggunakan alat tertentu yang bernama canting tulis dan canting cap sebagai perintang atau penahan pada proses pewarnaan selanjutnya, yang kemudian lilin malam ini dihilangkan dengan cara direbus atau dikerok, dan proses ini berulang setiap kali pewarnaan," jelasnya saat dihubungi melalui pesan singkat. 

Kelangsungan batik di masa mendatang, menurut Archangela sangat tergantung pada apa yang kita lakukan saat ini. Tradisi oral pewarisan keterampilan membatik mulai pudar di masyarakat karena generasi penerus lebih banyak yang memilih profesi lain daripada pembatik.

Selain itu, masyarakat sebagai konsumen batik pun tidak memiliki banyak pengetahuan tentang batik dari sisi keaslian sesuai dengan teknik batik yang seharusnya dan juga pemaknaan motif batik, sehingga muncul banyak kekeliruan dalam pemanfaatan batik dalam kehidupan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah mengedukasi masyarakat melalui museum batik agar semakin mencintai warisan budaya ini.

"Tujuannya adalah mendukung pelestarian batik karena merupakan tanggung jawab kita sebagai generasi yang telah diwariskan pengetahuan ini dari generasi sebelumnya, untuk kita teruskan kembali kepada generasi selanjutnya. Jika tidak dilakukan upaya pelestarian, tentu pengetahuan batik akan hilang," paparnya. 

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik

Keprihatinan di Indonesia saat ini, menurut Archangela yakni jumlah pembatik semakin berkurang dan minat generasi muda untuk menjadikan pembatik sebagai profesi juga berkurang, sehingga perlu ada upaya mengangkat profesi seniman batik sebagai profesi yang cukup bergengsi bagi generasi muda.

Selain itu pengetahuan di masyarakat sebagai konsumen untuk mengenali batik yang asli yang harus dibuat dengan teknik merintang/menghalangi warna dengan lilin malam panas juga tidak banyak, sehingga banyaknya tekstil motif batik yang dibuat dengan teknik printing maupun sablon malam dingin yang menghasilkan produk dengan biaya pengeluaran dan harga jual lebih rendah dari batik asli, menjadi tantangan tersendiri dalam melestarian batik sebagai kerajinan tangan tradisional.

"Untuk saat ini memang Museum Batik Indonesia belum dibuka secara langsung karena masih ada penyelesaian penataan, tetapi untuk program daring sudah banyak dilakukan seperti diskusi daring, workshop, dan yang paling banyak adalah kunjungan daring. Pihaknya sangat mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk bersama-sama melestarikan batik di Indonesia," ungkapnya.

Dalam rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober dan Hari Museum Indonesia 12 Oktober, terdapat event yang sangat berdekatan, Museum Batik Indonesia akan menggelar beberapa kegiatan daring antara lain: Bincang Batik "Regenerasi Batik di Indonesia" pada 2 Oktober 2021, Ngobrol Santai "Batik dan Keseharian Anak Muda" pada 2 Oktober 2021, Belajar Asik Video Batik pada 5,7,9, dan 13 Oktober untuk siswa SMP, Ngobrol Santai "Museum Harapan Anak Muda. Selain itu juga akan ada kuis berhadiah yang dapat diikuti melalui media sosial Museum Batik Indonesia.

Baca:  Rayakan Hari Batik Nasional dengan Cara Unik dan Inspiratif Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."