Pentingnya Dorongan Orang Tua dan Guru untuk Bantu Anak Temukan Potensi Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Richardus Eko Indrajit mengatakan orang tua di rumah dan pendidik di sekolah perlu membuka ruang komunikasi yang baik untuk mendukung anak menemukan kekuatan atau potensi dari dalam (inner strength). “Ketika komunikasi itu terjadi, anak-anak merasa disayang oleh orangtua dan guru-gurunya, dan inner strength-nya pasti akan keluar, terutama kalau yang dia lakukan adalah yang dia sukai,” kata Eko saat diskusi panel virtual "Biskuat #GenerasiTiger" pada Senin 27 September 2021.

Menurut Eko, situasi pandemi juga membuka kesempatan para guru untuk mendiskusikan model pembelajaran yang tepat bersama dengan orangtua dan anak-anak. Selain sebagai pengajar, Eko juga merasakan bagaimana tantangan menjadi orangtua. Menurutnya, masa pandemi yang telah berlangsung dua tahun belakangan justru membuka jalan kepada anak-anaknya untuk berkembang dan menemukan inner strength. “Segitiga komunikasi antara orang tua, guru, dan anak-anak itu adalah penting karena pendidikan dimulai dari rumah. Kalau di rumahnya sudah bahagia, masuk ke sekolah dia juga akan bahagia,” ujar Eko yang juga Ketua PGRI Smart Learning and Character Center.

Ia menekankan bahwa pendidikan yang baik untuk anak-anak bermula dari lingkungan keluarga, baru kemudian didukung oleh tenaga pendidik di sekolah. “Saya punya empat anak yang memiliki hubungan darah dan emosional dengan saya dan istri saya, itu saja sulit bagi untuk bisa mendidik dengan kesabaran hati dan segala bentuk tantangannya. Bayangkan seorang guru, di satu kelas bertemu 30 anak yang tidak memiliki hubungan darah dan hubungan emosionalnya baru saja terjadi saat baru masuk, Anda harapkan mereka bisa mendidik sebagaimana orang tuanya tentu saja guru akan mengalami kesulitan,” terang Eko.

Oleh sebab itu, kata Eko, guru juga perlu mendapat dukungan penuh dari orangtua dan orangtua tidak boleh angkat tangan terhadap tanggung jawab pendidikan anak-anak. “Tugas orang tua dan guru memberikan ‘pupuk’ yang pas agar tanahnya subur dan anak bisa tumbuh di dalam tanah yang subur itu,” tuturnya.

Senada dengan Eko, Psikolog Anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto Mulyadi mengatakan orang tua memiliki peran penting untuk memberi dorongan di dalam proses tumbuh kembang anak sehingga rasa percaya dirinya dapat terpupuk dengan baik dan inner strength juga dapat terbentuk. “Kalau saya mengumpamakan anak-anak adalah aneka warna bunga di taman sari keluarga. Mereka hanya akan merekah dengan segala keelokannya kalau ditanam di tanah yang subur, yang diberi pupuk, disiram dengan penuh kasih sayang, dilindungi dari terpaan angin atau badai, dan sebagainya,” katanya.

Ia menekankan orang tua harus mampu menjadi orang tua yang ramah anak dan selalu mengapresiasi apa pun potensi sang anak. Anak-anak harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek semata, serta tidak perlu membanding-bandingkan dirinya dengan anak-anak lain sehingga di masa depan mereka akan lebih cemerlang. “Semua anak itu unggul, hebat, dan cemerlang. Sama saja kita tidak bisa membandingkan siapa yang lebih hebat antara Einstein, Pablo Picasso, Mozart, Bethoven, Ronaldo, atau Michael Jackson, semuanya hebat pada bidangnya masing-masing,” ujar kak Seto.

Mondelez hadirkan Generasi Tiger Indonesia, Biskuat menghadirkan Komitmen Bersama Biskuat #GenerasiTiger yang dapat ditandatangani oleh para orang tua di Indonesia. Komitmen Bersama Biskuat #GenerasiTiger bertujuan untuk mengajak para orang tua bersama-sama memberikan dukungan serta menggali potensi anak lebih dalam sehingga setiap anak dapat memiliki kekuatan dan potensi yang sesungguhnya yang penting untuk perkembangan dan masa depannya. Maggie Effendy selaku Head of Marketing Mondelez Indonesia menjelaskan, Biskuat #GenerasiTiger merupakan gerakan untuk mendorong orang tua memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kekuatan dari dalam. “Melalui Gerakan Inisiatif Biskuat #GenerasiTiger, Biskuat mengajak para orang tua, guru, pemerintah, serta masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menciptakan Generasi Tiger Indonesia yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, nilai akademis, perolehan medali dalam kompetisi tetapi juga kekuatan dari dalam anak yang sesungguhnya,” kata Maggie.

Baca: Cara Jennifer Bachdim Ajak Anak-anaknya Suka Berolahraga, Orang Tua Jadi Contoh

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."