Untuk Kesehatan Mental, Lari Bisa Mengurangi Gejala Depresi dan Kecemasan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi lari (pixabay.com)

Ilustrasi lari (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian orang memilih lari sebagai salah satu pilihan berolahraga. Alasannya, cenderung mudah dilakukan sembari membuat mereka menjelajahi berbagai area sekaligus bugar. 

Berbicara manfaatnya, berlari menurut para ahli di Public Health England dapat mengurangi risiko masalah kardiovaskular, diabetes tipe 2 kanker, dan penyakit fisik lainnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, menjadikan lari sebagai bagian dari rutinitas harian Anda juga dapat membantu membangun tulang dan otot yang lebih kuat sambil mengelola berat badan dan meningkatkan kualitas tidur.

Untuk kesehatan mental, seperti dikutip dari Livescience, Jumat, 17 September 2021, lari bisa mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Olahraga ini meningkatkan kadar endorfin, merangsang neurotransmitter norepinefrin yang terhubung dengan suasana hati. Stimulasi ini dapat membantu meringankan efek depresi ringan dan kecemasan.

Sebuah studi tahun 2020 menyimpulkan, lari berimplikasi positif yang penting bagi kesehatan mental, terutama gangguan depresi dan kecemasan.

Tetapi di satu sisi, lari juga dapat menyebabkan cedera, terutama jika Anda melakukannya secara berlebihan.

Sebuah studi tahun 2014 dalam Journal of Orthopedic & Sports Physical Therapy, menemukan pelari pemula yang meningkatkan jarak lari mereka lebih dari 30 persen selama periode 2 minggu lebih rentan cedera terkait daripada pelari yang meningkatkan jarak lari mereka kurang dari 10 persen.

Cedera umum yang dialami pelari meliputi rasa sakit di bagian bawah kaki Anda atau di daerah tumit, peradangan tendon di betis yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan, nyeri di sekitar tempurung lutut atau area lutut umum hingga retakan kecil pada tulang yang disebabkan tekanan berulang dari waktu ke waktu.

Cedera tersebut umumnya bisa ditangani dengan es, obat-obatan, dan banyak istirahat. Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter bila mengalami masalah yang berkelanjutan.

Untuk menghindari cedera seperti ini, Anda perlu memakai alas kaki yang tepat, melakukan peregangan dengan hati-hati, membangun daya tahan Anda secara bertahap, dan mendengarkan apa yang dibutuhkan tubuh Anda.

Jadi, lari bisa baik untuk Anda asalkan Anda menjaga diri sendiri selama latihan.

Baca juga: Tips Lari untuk Pemula, Jangan Lupakan Pemanasan Dinamis 7-10 Menit

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."